Terkini Nasional
Anggap Ada Kesalahan Koordinasi terkait Tapera, Sandiaga Uno: Enggak Lebih Baik Ngajak Ngomong Dulu?
Pengusaha Sandiaga Uno, menyebutkan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang baru disahkan Presiden Jokowi sebagai kesalahan koordinasi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
"Menambah satu ketidakpastian, potongan pendapatan ini akan dilihat sebagai beban tambahan," tandasnya.
• Terima Tantangan Najwa Shihab, Sandiaga Uno Unggah Foto Wisuda Lawas Miliknya: Jangan Kecil Hati
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-08.13:
Penetapan Iuran Tapera
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 20 Mei 2020 lalu.
Dalam keputusan itu, mulai tahun 2020 Badan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sudah bisa mulai memungut iuran untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Selanjutnya, BP Tapera akan memotong gaji TNI Polri serta pegawai swasta dan mandiri sebesar 2,5 persen dari gaji per bulan.
Namun, keputusan itu mengakibatkan munculnya pro dan kontra.
• Viral Video Kelulusan Sekolah di Surabaya Gunakan Metode Drive Thru, Ternyata Bukan yang Pertama
Satu di antara yang kontra dengan keputusan tersebut adalah Ekonom Senior, Rizal Ramli.
Dilansir TribunWow.com dari Kabar Petang tvOne pada Sabtu (7/6/2020), Rizal Ramli mengaku sebenarnya secara umum mendukung program ini.
"Saya secara umum setuju bahwa semua rakyat kita berhak untuk mendapatkan rumah, tentu dipikirkan pembiayaannya," ujar Rizal Ramli.

Namun, yang menjadi masalah menurutnya adalah terkait waktu.
Rizal menilai seharusnya pungutan Tapera dilakukan tahun depan.
"Tapi saya kaget soal timing, ini rakyat kita BPJS sudah dinaikin, listrik lagi naik, pengangguran tinggi, dan sebagainya-sebagainya."
"Kok timingnya dilakukan hari ini, kenapa sih enggak sabar dikit nungguin kalau tahun depan sudah normal kembali ya kan," ujar Rizal.
Ia mengkritik bahwa seharusnya para pemimpin memperhatikan rakyat sekarang.