Breaking News:

Virus Corona

2 Hari Terakhir Corona Jakarta Bertambah 386 Kasus, Epidemiolog UI Ungkit Ramadan: Sekarang Terlihat

Sejak tanggal 9 hingga 10 Juni, angka kasus positif Corona di Jakarta naik begitu besar dengan total pertambahan mencapai 386 kasus.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube metrotvnews
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono di acara PRIME TALK metrotvnews, Rabu (10/6/2020). Pandu mengatakan kenaikan kasus Corona di Jakarta disebabkan oleh perilaku masyarakat saat bulan Ramadan dan lebaran yang lalu. 

"Nah proses dalam satu minggu ini kita juga, atau satu bulan ini kita juga mengaktifkan proses deteksi kepada masyarakat yang punya potensi penularan Covid."

"Jadi kalau Bang Karni lihat angka hari ini itu termasuk tinggi, jadi hari ini itu penambahan kasus ada 234 kasus," jelas Anies.

Anies Baswedan mengungkapkan alasan mengapa terjadi rekor lonjakan kasus baru Virus Corona.   Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (9/6/2020).
Anies Baswedan mengungkapkan alasan mengapa terjadi rekor lonjakan kasus baru Virus Corona. Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (9/6/2020). (channel Youtube Indonesia Lawyers Club)

Anies mengungkapkan, angka tersebut menjadi rekor jumlah kasus baru terbanyak di Jakarta sejauh ini.

Namun, ujarnya, angka kasus baru itu bukan karena ada penularan baru.

"Ini rekor terbanyak di Jakarta, sebelumnya 16 April itu 223 kasus."

"Tetapi perlu saya sampaikan di sini, angka tertinggi hari ini itu bukan berarti selama ini ada lonjakan kasus seperti yang dibayangkan," jelasnya.

Ia mengatakan, 40 dari 234 kasus itu merupakan data dari rumah sakit.

"234 kasus ini, 40 rapelan dari rumah sakit, jadi angkanya yang benar adalah 194," ungkapnya.

"194 itu dari mana? 113 dari pasien, 110 kegiatan tracing puskesmas," ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menegaskan selama PSBB transisi ia ingin meningkatkan peran puskesmas untuk melakukan test PCR.

"Ini yang mau saya sampaikan, di masa transisi ini kita melakukan kegiatan tracing oleh puskesmas-puskesmas, bahkan secara khusus dibuatkan perintah kepada seluruh puskesmas untuk melakukan testing PCR."

"Jadi bukan rapid test, PCR, jadi puskesmas kita melakukan aktif case finding," tegasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-11:46: 

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaJakartaEpidemiologRamadan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved