Virus Corona
2 Hari Terakhir Corona Jakarta Bertambah 386 Kasus, Epidemiolog UI Ungkit Ramadan: Sekarang Terlihat
Sejak tanggal 9 hingga 10 Juni, angka kasus positif Corona di Jakarta naik begitu besar dengan total pertambahan mencapai 386 kasus.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sejak Selasa (9/6/2020) hingga Rabu (10/6/2020), angka kasus positif Virus Corona (Covid-19) di Jakarta naik hingga 386 kasus, dikutip dari corona.jakarta.go.id, pada Selasa kenaikan mencapai 239 kasus, dan Rabu mencapai 147 kasus.
Melihat hal tersebut, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan hal tersebut terjadi karena kegiatan masyarakat selama bulan Ramadan dan lebaran beberapa minggu yang lalu.
Pada acara PRIME TALK metrotvnews, Rabu (10/6/2020), Pandu mengatakan bahwa kenaikan kasus positif Covid-19 di Ibu kota tidak ada kaitannya dengan masa transisi PSBB yang saat ini tengah berjalan.

• Disinggung Karni Ilyas Jakarta Ramai Lagi saat PSBB Transisi, Anies: Belum Masuk Fase yang Dicapai
• PSBB Transisi Jakarta, Volume Kendaraan pada Hari Kedua Perkantoran Beroperasi Turun 74 Persen
"Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pelonggaran," ujarnya.
Seperti yang diketahui Covid-19 memiliki masa inkubasi yang berbeda-beda pada setiap orang sebelum gejalanya terlihat.
"Karena kalau kita mendapatkan kasus yang tinggi hari ini, itu adalah kira-kira akibat dari perilaku penduduk dua minggu atau seminggu yang lalu," ujar Pandu.
Pandu mengungkit kegiatan-kegiatan di bulan Ramadan dan saat lebaran yang mana melibatkan banyak kerumunan yang sangat rawan terjadi penularan Covid-19.
"Jadi kita kalau dua minggu yang lalu kita ingat bahwa masyarakat itu ada mudik balik, ada melakukan kegiatan silaturahmi," jelas Pandu.
"Dan juga melakukan kegiatan selama bulan Ramadan itu banyak sekali melakukan kegiatan-kegiatan yang ramai, pasar, dan sebagainya."
Pandu mengatakan bahaya Covid-19 saat lebaran lalu baru saat ini efeknya muncul dan dirasakan.
"Jadi dampaknya sekarang terlihat," ungkap Pandu.
"Kita melihat banyaknya ditemukan klaster-klaster baru, di pasar dan sebagainya."
Namun Pandu meminta agar publik tidak memandang negatif pertambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Menurutnya hal tersebut justru memiliki dampak baik.
Karena tes yang dilakukan berarti semakin gencar dilakukan terhadap penduduk Jakarta.