Breaking News:

Virus Corona

Alasan Khofifah Hentikan PSBB Surabaya meski Tingkat Penularan Lebih Tinggi dari Jakarta

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memutuskan untuk menghentikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya Raya, Senin (8/6/2020).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Kompas TV
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan alasan PSBB Surabaya tidak diperpanjang, Senin (8/6/2020). 

Oleh karenanya, ia dan jajarannya terus berusaha melakukan uji tes Covid-19 secara masif agar masalah pandemi di kotanya tersebut segera berakhir.

Dilansir Kompas.com, Senin (8/6/2002), Risma menyampaikan hal tersebut saat ditemui di Gelora Bung Tomo, Surabaya.

"Ini teman-teman lagi membahas hal itu. Mudah-mudahan nanti bisa diterima usulan kita sama Bu Gubernur," ujar Risma Minggu (7/6/2020).

Ia mengatakan ini saatnya untuk memulai melonggarkan pembatasan di Surabaya agar ekonomi warga dapat mulai bergerak.

Surabaya dan Sidoarjo Sumbang Terbesar Kasus Corona di Jatim, Emil Dardak: Kematian Tertinggi

Untuk itu, Risma beserta timnya akan mengajukan usulan penghentian PSBB tersebut kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ketika rapat evaluasi PSBB Raya di Gedung Grahadi malam nanti.

"Kan kita tidak bisa, kalau mal terus sepi kan pegawainya bisa dipecat. Jadi ini harus kita mulai. Karena sekali lagi saya khawatir sama hotel, restoran. Kan enggak mungkin, membayar orang tapi nganggur, sedangkan mereka tidak punya pendapatan," tuturnya.

Ia sadar saat ini penyebaran Virus Corona di Surabaya masih dalam kondisi yang kurang baik.

Oleh karenanya, Risma telah mempersiapkan protokol kesehatan yang aakn diberlakukan dengan ketat demi memutus rantai penyebaran virus.

"Karena kita belum bebas 100 persen, jadi artinya kita harus lakukan protokol yang ketat, mulai nanti bagaimana di restoran, di warung. Bahkan kita juga atur pembayarannya cara menggunakan uang itu, cara nerimanya bagaimana," ungkap Risma.

Selain itu, pihaknya telah mengupayakan untuk meminta bantuan pada pemerintah pusat untuk menyediakan alat rapid tes untuk para pegawai pusat perbelanjaan.

"Ini saya sudah mohon ke Pak Menteri (Menkes Terawan Agus Putranto), nanti kalau kita ada rapid test, kita prioritaskan itu pegawai minimarket, supermarket, pegawai mall, pegawai toko," terang Risma.

"Mudah-mudahan kami punya alat rapid test-nya. Sehingga, kembali bisa normal dalam ikatan yang disebut Pak Presiden Joko Widodo new normal ," lanjutnya. (TribunWow.com/ Via)

Tags:
Virus CoronaCovid-19pembatasan sosial berskala besar (PSBB)JakartaKhofifah Indar ParawansaJawa TimurSurabaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved