Virus Corona
Soroti Euforia Masyarakat saat Pelonggaran PSBB, Pakar Epidemiologi: Kita Bermain dengan Risiko
Pakar Epidemiologi UI, Pandu Riono menyoroti euforia masyarakat yang terjadi saat pelonggaran PSBB.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Kamis (4/6/2020).
Awalnya, Pandu menyinggung bagaimana penanganan Covid-19 di DKI Jakarta sudah menunjukkan hasil yang baik.
"Saran saya, walaupun angka reproduksinya sudah 1, kasus sudah menurun konsisten, testing sudah meningkat, dan layanan kesehatan sudah siap," kata Pandu Riono.
Ia menyebutkan ada beberapa kegiatan yang sudah dapat diizinkan dalam PSBB kali ini.
Hal itu ia sampaikan mengingat masyarakat sudah berdiam di rumah selama tiga bulan PSBB.
"Saya menyarankan kepada Pak Anies untuk dilanjutkan PSBB, tapi boleh melepaskan atau mengurangi kegiatan pembatasan tadi dengan pilihan yang sangat hati-hati dan bertahap," jelasnya.
"Kita tidak mungkin menyekap penduduk untuk tinggal di rumah saja," ungkap Pandu.
Meskipun PSBB mulai dilonggarkan, ia menekankan pentingnya tetap waspada.
Pandu juga mengingatkan selalu ada kemungkinan gelombang dua lonjakan kasus.
• PSBB di Jakarta Selesai, Epidemiolog Akui Tugas Anies Baswedan Tak Mudah: Antara Aman Tidak Aman
"Kita angkat pelan-pelan pelonggaran ini, kita mudahkan, tapi diiringi dengan peningkatan kewaspadaan," jelas Pandu.
"Kita potensial menghadapi kenaikan kasus," katanya.
Seperti diketahui, sejauh ini belum ada vaksin atau obat yang terbukti dapat mencegah Virus Corona.
Meskipun begitu, Pandu menyebutkan ada langkah preventif yang dapat dilakukan masyarakat.
"Vaksin yang kita punya cuma tiga. Satu, menggunakan masker. Dua, cuci tangan. Tiga, menjaga jarak," papar ahli Epidemiologi ini.
Menurut dia, protokol tersebut tidak boleh longgar dilakukan oleh masyarakat.