Virus Corona
Surabaya Klaster Baru Corona, Hasil Rapid Test Massal BIN dan Pemkot Total 1.300 Reaktif Covid-19
Kota Surabaya menjadi episentrum baru penyebaran Virus Corona di Jawa Timur bahkan Indonesia dan menjadi klaster tertinggi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Kurvanya setiap tempat pasti yaitu 20-30 persen, masih tinggi," pungkasnya.
Simak videonya:
Pasien Sembuh Meningkat
Kabar baik datang dari Kota Surabaya, Jawa Timur, yang mencatatkan 519 pasien positif Covid-19 sembuh dalam 5 hari terakhir.
Peningkatan kesembuhan para pasien tersebut selain karena optimalnya perawatan oleh tenaga medis, juga dikarenakan hasil tes Covid-19 yang kini dapat diketahui dengan cepat.
Pasalnya, setelah mengalami penumpukan uji tes sementara waktu, kini hasil pemeriksaan swab bisa dilakukan tanpa harus menunggu lama.
Dengan begitu, warga yang sempat tertahan karena harus menanti hasil swab kedua, sudah dapat dinyatakan sembuh dengan segera.
• Pakar Kesehatan Setuju Episentrum Corona Sudah Pindah di Surabaya: Bukan Sesuatu yang Mengagetkan
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/6/2020), Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menyatakan catatan terakhir pasien positif yang sembuh mencapai jumlah 132 orang.
Hal ini berarti sudah ada total 519 pasien yang sembuh sejak tanggal 1 hingga 5 Juni 2020.
"Hari ini ada 132 orang yang sembuh, terdiri dari Asrama Haji 95 dan RS Husada Utama 37 orang. Kalau kemarin yang sembuh dan dipulangkan itu ada 70 orang, dari Asrama Haji saja," ungkap Febria, Jumat (5/6/2020).
Diketahui, kesembuhan paling banyak terjadi pada tanggal 3 Juni, dimana pasien yang dinyatakan negatif Covid-19 sebanyak 240 orang.
Sementara pada Senin (1/6/2020), pasien yang sembuh sebanyak 17 pasien,dan hari berikutnya sebanyak 60 pasien sembuh.
"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," terang Febria.
Menurutnya, identifikasi pasien melalui tes secara PCR (polymerase chain reaction) sempat terhambat karena petugas kewalahan menghadapi sampel yang menumpuk.
• Bahas New Normal, Mahfud MD Singgung Kondisi Kebalikan DKI Jakarta dengan Jawa Timur dan Surabaya
Namun kini pemerintah kota Surabaya beserta jajarannya dapat melakukan uji tes secara lebih cepat.