Kasus Korupsi
Ulas Nurhadi, Refly Harun Nilai Tak Ada Beda Era Soeharto dan Jokowi: Keadilan Masih Perlu Dibeli
Melihat kasus Nurhadi Abdurachman, Refly menilai belum ada perbedaan dari era Soeharto hingga Jokowi di bidang hukum.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Karena kita tidak bisa mengandalkan hanya menangkap satu, dua hakim, menangkap satu, dua jaksa atau juga para pengacara."
"Sementara praktik mafia ini seperti labirin yang kita tidak tahu bagaimana proses penyelesaiannya," tandasnya.
Tetap Terima Tamu Meski Buron
Seperti yang diketahui, Nurhadi ditangkap bersama menantunya Riezky Hebriyono di sebuah rumah di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020) malam.
Nurhadi diduga terjerat kasus suap dan gratifikasi senilai total Rp 46 miliar dalam kurun waktu 2011-2016 lalu.
Selama menjadi buronan KPK ternyata tempat persembunyian Nurhadi kerap didatangi mobil-mobil mewah.
Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (3/6/2020), kesaksian tersebut diungkapkan oleh warga yang tinggal di sekitar tempat persembunyian Nurhadi.
Beberapa mobil tersebut di antaranya adalah Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, Honda Mobilio dan Kijang berwarna silver.
"Yang kijang silver paling sering keluar masuk," tuturnya.
Latimah, seorang warga di kawasan Simprug mengaku belum pernah melihat sosok Nurhadi keluar dari rumahnya.
Ia mengatakan orang yang keluar masuk hanya beberapa pekerja yang membeli makan, minum dan rokok di sebuah warung yang terletak tidak jauh dari lokasi persembunyian Nurhadi.
"Paling yang keluar (rumah,-red) yang kerja," tutur Latimah saat ditemui.
Latimah menuturkan kompleks perumahan tempat Nurhadi bersembunyi tergolong eksklusif karena hanya beberapa orang yang dapat masuk.
Akses pintu masuk dijaga oleh petugas keamanan.
"Hanya yang punya rumah dan yang berkepentingan yang dapat masuk ke sini," ujar Latimah.
Rumah tempat Nurhadi bersembunyi diketahui berharga sebesar Rp 30 miliar.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-11.15:
(TribunWow.com/Anung)