Virus Corona
Jelaskan Arti PSBB Sebenarnya, Yurianto: Jangan Digiring Jadi Pembatasan Ekonomi Berskala Besar
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memberikan penjelasan terkait maksud PSBB yang sebenarnya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Ini sosial kepada semua aspek, sudah barang tentu aspek ekonomi iya, aspek pendidikan iya, aspek sosial iya," jelasnya.
"Tetapi jangan kemudian diframe seakan-akan ini pembatasan ekonomi," tegasnya.
Sementara itu menyinggung soal adanya relaksasi, maka yang mendapatkan relaksasi adalah aktivitas sosial.
Sedangkan untuk ekonomi dijelaskan memang dari awal tidak dilakukan pembatasan.
"Jadi kalau sekarang relaksasi ya relaksasi ekonomi, tidak seperti itu," terangnya.
"Bukan pembatasan-pembatasan ekonomi," tutup pria yang juga menjabat sebagai Dirjen di Kementerian Kesehatan.
• Tahapan Pembukaan Aktivitas di Jakarta selama PSBB Transisi, Pusat Perbelanjaan Dibuka Pekan Ketiga
Simak videonya mulai menit ke- 10.46:
Achmad Yurianto: Kalau Pesimis yang Selesaikan Negara Ini Siapa?
Sebelumnya, Achmad Yurianto menegaskan pemerintah tidak akan berpandangan pesimis dalam menangani Covid-19.
Hal itu diungkapkan Achmad Yurianto saat ditanya oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun melalui channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Jumat (5/6/2020).
Achmad Yurianto alias Yuri menjawab bahwa pemerintah optimis dalam menangani Virus Corona.
• UPDATE Virus Corona di Dunia, Jumat 5 Juni 2020: Kasus AS Lebihi 1,9 Juta Jiwa, Brasil di Posisi 2
Yuri menganggap apa yang dilakukan sudah sesuai dengan jalur yang benar.
"Kalau kita lihat per hari ini Pak Yuri sebenarnya angka pandemi ini menunjukkan gejala yang optimistik atau pesimistik sebenarnya?," tanya Refly.
"Ya kalau kita lihat khusus Indonesia, tidak melihat dunia, khusus di Indonesia maka kita lihat bahwa kita sudah on the right track dalam kaitan penanganannya."
"Artinya tidak ada sisi untuk mengatakan harus pesimis, kalau kita mengatakan pesimis yang menyelesaikan negara ini siapa," ujar Yuri.
Meski optimis, Yuri sadar bahwa pemerintah mau tak mau belajar sambil mengatasi masalah Virus Corona karena pandemi ini baru pertama kali terjadi.