Virus Corona
Ungkit Korsel, Pakar Kesehatan Ungkap Potensi Gelombang 2 Corona di New Normal: Bisa Lebih Berat
Pakar kesehatan paru memperingatkan agar disiplin di dalam era new normal yang berpotensi membawa gelombang 2 Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Bersiap menyambut era new normal atau tatanan kehidupan baru, masih banyak ditemukan masyarakat yang tak menjalankan protokol kesehatan.
Banyak dari mereka yang mengabaikan bahaya pandemi Covid-19.
Pakar kesehatan paru Prof dr. Faisal Yunus mengatakan bahwa era new normal nanti berpotensi membawa gelombang kedua Covid-19.

• Luhut Beberkan Alasan Jokowi Belum Umumkan New Normal: Dengan Dasar Angka atau Data, Bukan Tanggal
Dikutip dari acara APA KABAR INDONESIA MALAM, Rabu (3/6/2020), awalnya Faisal menjelaskan bahwa dirinya dan tenaga kesehatan masih khawatir akan bahaya dari Covid-19.
Tetapi di sisi lain mereka menyadari bahwa kegiatan ekonomi memang harus terus dijalankan.
"Sebenarnya kan kita juga takut dengan Covid ini, tapi kan di lain pihak keadaan ekonomi dengan tidak ada pergerakan arus pegawai, pedagang dan lainnya jadi ekonomi kan macet," papar Faisal.
Risiko naiknya kasus Covid-19 jadi alasan Faisal dan para tenaga kesehatan merasa khawatir.
"Kita dari kesehatan (tenaga kesehatan) juga masih tetap khawatir karena kalau begitu dibebaskan, nanti semua orang berkumpul, maka penyebab Covid ini akan menjadi marak," terang dia.
Faisal lalu menyinggung soal kejadian di Korea Selatan yang mengalami penambahan kasus Covid-19 setelah mulai menerapan era new normal.
"Kita ingat di Korea Selatan begitu dibebaskan terjadi namanya second wave, gelombang kedua," kata dia.
Potensi gelombang kedua Covid-19 disebut Faisal bisa lebih berat dibanding gelombang pertama.
"Notabene bisa lebih berat," ungkapnya.
Potensi OTG di Orang-orang Muda
Faisal mengatakan apabila new normal tetap berjalan ia meminta agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Kalaupun nanti dijalankan ada pembebasan atau pengendoran PSBB ini, kita minta tetap dijalankan cuci tangan, jaga jarak, masker," papar dia.
Tinggal di Jakarta yang merupakan pusat penyebaran Covid-19, Faisal mengatakan dirinya masih melihat banyak orang tidak memakai masker.
"Tadi saya keluar siang tadi saya lihat banyak orang enggak pakai masker," terangnya.
• Ganjar Tegaskan Tak Ada Acuan Waktu Kapan New Normal Jateng Dimulai: Ukurannya Seberapa Turun Kurva
Faisal mengatakan meskipun mereka yang muda memang memiliki risiko kecil sakit karena Covid-19 tapi mereka justru sangat berpotensi menularkan kepada orang-orang yang berisiko seperti orang tua dan sakit.
"Memang muda-muda, kita tahu Covid ini kan lebih banyak memberikan bahaya atau memberikan sakit kepada orang yang di atas umur 60 tahun, orang dengan penyakit-penyakit penyerta," ujarnya.
"Orang-orang muda memang relatif lebih aman."
"Tetapi orang-orang muda ini punya risiko menularkan."
Faisal mengatakan apabila mereka golongan muda tetap abai terhadap bahaya pandemi Covid-19, potensi mereka menjadi orang tanpa gejala (OTG) yang menularkan orang lain semakin besar.
"Kalau dia tidak menjaga diri, dia terkena, dia mungkin OTG," ucapnya.
Pemerintah Harus Cepat Evaluasi
Terakhir Faisal memberikan pesan kepada pemerintah dan masyarakat.
Untuk masyarakat, Faisal mengingatkan kembali betapa pentingnya melaksanakan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan hingga menjaga jarak.
Kemudian untuk pemerintah Faisal meminta agar pemerintah terus memantau dengan cepat dan sergap terkait perkembangan pandemi Covid-19.
"Untuk pemerintah kita minta ada pengawasan atau evaluasi yang tepat dan cepat," kata dia.
"Artinya jangan dibiarkan berlama-lama, kita tahu masa inkubasi Covid antara 2 sampai 14 hari."
Faisal meminta dalam kurun waktu minggu pertama melakukan pelonggaran, sudah harus melakukan evaluasi kasus Covid-19.
Tak hanya dari sisi pemerintah saja, Faisal meminta agar masyarakat juga proaktif melaporkan kasus-kasus Covid-19 kepada pemerintah.
"Kalau tidak kita akan takut nanti lebih banyak kasus-kasus meninggal," tegas Faisal.
"Nanti dampaknya juga buat petugas kesehatan, rumah sakit yang tadi kasusnya sudah tidak sebanyak yang awal-awal tapi kan akan menjadi lebih banyak lagi."
"Kemudian juga dampaknya tadi buat penyebaran dan bahaya terhadap masyarakat," tandasnya.
• Sebut New Normal Perjudian Besar, Pandu Riono Minta Pemerintah Jujur soal Data Corona di Zona Hijau
Simak Videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)