Terkini Nasional
Luhut Pandjaitan Sebut Hilirisasi Minerba Bisa Pulihkan Ekonomi Pasca-pandemi, Siapkan 500 TKA China
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa hilirisasi minerba dapat membantu pemulihan ekonomi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Melalui keterangan tertulis, Jodi juga menyebutkan bahwa teknologi RKEF tersebut dapat menghemat biaya pembangunan smelter.
Selain itu, juga dapat diselesaikan secara cepat dengan memeprhatikan faktor lingkungan.
"Saya akan bicara apa adanya saja. Rencana kehadiran 500 TKA China sekitar akhir Juni atau awal Juli adalah untuk mempercepat pembangunan smelter dengan teknologi RKEF dari China," ungkap Jodi.
Untuk alasan diperlukannya TKA tesebut, Jodi berdalih bahwa mereka hanyalah bagian dari tim konstruksi.
Mereka akan kembali ke negara asalnya setelah smelter nikel baru tersebut sudah selesai dibuat.
Sehingga tenaga kerja lokal akan mendapat lapangan kerja baru untuk mengoperasikan smelter tersebut.
"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan mempercepat pembangunan smelter dimaksud," ujar Jodi.
"Saya yakin jika proses pembangunan smelter yang baru sudah selesai jumlahnya pun akan turun," lanjutnya.
Jodi lalu mengungkapkan bahwa hal yang sama juga sudah diterapkan PT Indonesia Morowali Indsutrial Park (IMIP).
Dimana jumlah tenaga lokal mencapai 39.500 orang, sementara TKA China yang bekerja di tempat tersebut hanya berjumlah 12 persen atau sekitar 5.500 orang.
Sedangkan untuk kawasan Industri Virtue Dragon di Konawe, tenaga kerja lokal yang bekerja sebanyak 11.084 orang dan TKA China sebanyak 706 orang.
"Jadi kalau nambah 500 TKA (di Konawe) untuk mempercepat progres konstruksi agar cepat beroperasi sehingga tenaga kerja lokal bisa lebih banyak diserap, apakah hal itu suatu yang salah?," tanya Jodi. (TribunWow.com/Via)
Artikel ini merupakan olahan dari Kompas.com dengan judul "Luhut: Pasca Pandemi, Pemerintah Fokus Hilirisasi Minerba ", "Luhut Minta Menkes Pelopori Protokol untuk Pelaku Usaha Jelang New Normal ", dan "Jubir Luhut: 500 TKA China Dibutuhkan untuk Mempercepat Pembangunan Smelter"