Virus Corona
Tegal Mulai New Normal, Wali Kota Sebut Tak Dipaksa Pemerintah Pusat: Dinilai Kurvanya Menurun
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menjelaskan kriteria yang menentukan wilayahnya siap mulai new normal.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dikutip dari acara SAPA INDONESIA PAGI, Senin (1/5/2020), Jumadi mengatakan sektor pendidikan perlu perhatian khusus sebelum bisa dibuka kembali.
"Saya melihatnya pendidikan ini perlu treatment (penanganan) khusus," kata dia.
"Ini perlu bicara dengan kementerian," tambahnya.
Jumadi menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar memang harus terus dilanjutkan baik melalui media online atau melalui tatap muka.
"Kita cepat atau lambat memang harus dibuka pendidikan," ucapnya.
Terkait kegiatan belajar mengajar online atau daring, Jumadi menyinggung masih belum adanya panduan yang jelas.
Jumadi mengatakan standar prosedur operasi pelaksanaan pendidikan di new normal akan dibuat dengan hati-hati.
"Khusus untuk pendidikan kita bikin SOP khusus agar kita lebih hati-hati," kata dia.

"Anak-anak ini masa depan bangsa, untuk itu kita enggak mau gambling (bertaruh/ambil risiko -red)."
"Pemerintah Kota Tegal akan mencoba membikin SOP yang sangat-sangat detil," sambungnya.
Terkait solusi pasti di sektor pendidikan, Jumadi mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan para tenaga pendidik dan nantinya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
"Ini harus dijadikan solusi yang komprehensif," tegas Jumadi.
• Jokowi Minta Penerapan New Normal di Sekolah Tak Grasa-grusu, Muhadjir: Resikonya Terlalu Besar
Apabila kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara daring, ia meminta kejelasan panduan kegiatan belajar secara daring.
"Kalau kita mau online, online-nya yang seperti apa," ucapnya.
Ia mengatakan apabila ada penanganan khusus maka akan lebih mudah diterapkan ke golongan remaja yang telah duduk di bangku SMA dibandingkan anak-anak kecil.
"Menurut saya mungkin yang paling tepat adalah, oke yang masih SMA mungkin masih bisa di-treatment (ditangani -red) ulang," ujar Jumadi.
"Tapi anak-anak kecil saya kira ini harus diperhatikan, TK, SD, SMP itu pasti dia akan bermain, berinteraksi, ini harus lebih hati-hati."
"Kalau tidak, bisa berbahaya," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Anung)