Virus Corona
Dengar Jawaban dari Pakar Gugus Tugas, Pandu Riono Minta New Normal untuk Ditunda 2 Minggu
Pakar Epidemiologi UI Pandu Riono meminta penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona untuk ditunda selama dua pekan ke depan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona untuk ditunda selama dua pekan ke depan.
Hal itu disampaikan Pandu Riono setelah mendengar jawaban dari Tim Pakar Gugus Tugas dan sekaligus Internis Pulmonologis PAPDI, Dokter Ceva Wicaksono Pitoyo.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Dua Arah KompasTV, Selasa (2/6/2020), Pandu Riono mulanya meminta pemerintah maupun Tim Gugus Tugas supaya mempersiapkan secara matang penerapan New Normal.

• Minta Jangan Asal Tunjuk Wilayah untuk New Normal, Pandu Riono Tanyakan Bukti Assesment Kasus Corona
Menurut Pandu Riono, satu di antara persiapan yang harus dilakukan yaitu dengan meminta pertimbangan kepada kepala daerah terkait kesiapannya untuk melakukan New Normal.
Ceva Wicaksono mengatakan bahwa dirinya juga sependapat dengan Pandu Riono.
Namun menurutnya, hal itu baru dimintai.
"Iya, kita sepakat itu, dari Gugus Tugas kita sepakat itu," ujar Ceva Wicaksono.
"Karena itu kita minta daerah-daerah yang sudah menyiapkan dan dilaksanakan itu, itu mereka adalah daerah-daerah yang bersiap memang bisa melakukan pendidikan ke dalam, edukasi ke dalam," jelasnya.
"Dan kemudian menjaga agar flow dari lingkungannya tidak terjadi," sambungnya.
"Itu yang kita minta," katanya.
Mendengar jawaban dari Ceva Wicaksono, Pandu Riono kemudian meminta supaya penerapan New Normal untuk direvisi atau ditunda selama dua minggu.
• Mardani Minta Pemerintah Tak Jalan Sendiri soal New Normal, Singgung Ganjar hingga Anies Baswedan
Pandu Riono meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi terlebih dahulu bersama kepala daerah, khususnya yang dikatakan sudah masuk zona hijau.
Menurutnya, pemerintah masih belum siap untuk melakukan New Normal.
Hal itu terbukti persiapan-persiapan yang dilakukan belum sepenuhnya dilakukan.
"Jadi belum kan?" kata Pandu memastikan.
"Jadi kita harus revisi dulu, kita tunda dulu, kita evaluasi dulu selama dua minggu ini," pintanya.
"Kita udah ada jawaban yang jujur, belum dilakukan dan baru akan, jadi belum siap," katanya mengakhiri.
Simak videonya mulai menit ke-4.35
Minta Jangan Asal Tunjuk Wilayah untuk New Normal
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta pemerintah tidak asal tunjuk suatu wilayah untuk bisa diterapkan New Normal.
Dikabarkan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merestui 102 daerah untuk melakukan New Normal.
Sebanyak 102 daerah tersebut berstatus zona hijau yang tersebar di beberapa provinsi.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono lantas mempertanyakan bukti penilaian (assesment) yang digunakan untuk menentukan status daerah tersebut.
• Nilai New Normal Corona Belum Siap Diterapkan, Mardani: Saya Tidak Ingin Jadi Oposisi Pemerintah
Dirinya berharap pemerintah benar-benar melakukan penilaian yang tepat dan bisa terbuka kepada publik.
Hal ini disampaikan Pandu Riono dalam acara Dua Arah yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Selasa (2/6/2020).
"Kita sekarang semua harus jujur, apakah betul-betul sudah dilakukan assesment di semua wilayah itu," ujar Pandu Riono.
"Jangan menunjuk wilayah tanpa assesment yang komprehensif dan menyeluruh," sambungnya.
"Semua bicara, semua menilai. Terbuka," pinta Pandu Riono.
Ketika hal itu sudah dilakukan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah meminta pertimbangan kepada setiap kepala daerah tersebut.
Karena mereka lah yang tentunya lebih paham dengan kondisi yang terjadi di daerahnya.
Selain itu juga harus diperkuat dengan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak ada kesalahpahaman terkait kebijakan New Normal tersebut.
"Kemudian kita tanyakan kepada pemerintah daerah, kita tanya kepada masyarakat. Siap tidak?," kata Pandu Riono.
"Ini tahapan-tahapannya, ini yang akan dilakukan, sudah sesuai protokolnya," paparnya.
"Sosialisasikan dengan baik, komunikasikan dengan baik," lanjut Pandu.
• Minta New Normal Orientasi ke Masyarakat, Pandu Riono: Jangan Lihat Hanya Aktivitas Kegiatan Modern
Lebih lanjut, Pandu Riono menyebut penerapan New Normal bisa seperti perjudian yang besar.
Salah dalam mengambil langkah maka akan berdampak buruk.
"Kalau tidak begitu, kita bermain dengan gambling yang luar biasa," ungkap Pandu Riono.
"Ini virus, jangan main-main," tegasnya.
Dirinya menyinggung soal kemungkinan adanya gelombang kedua yang bahkan bisa jauh lebih tinggi.
Maka dari itu, Pandu Riono meminta pemerintah tidak main-main dalam menerapkan New Normal karena memiliki risiko tinggi.
"Kalau kita tidak siap, kita bisa menghadapi gelombang yang lebih tinggi," katanya Pandu Riono.
"Jangan main-main, kita harus betul-betul siap. Kita lakukan betul," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)