Breaking News:

Virus Corona

Di Rumah Sakit yang Sama, Terjadi Lagi Keluarga Pasien PDP di Manado Tolak Protap Pemakaman Covid-19

Baru satu hari setelah peristiwa penjemputan paksa pasien PDP Covid-19, kini di rumah sakit yang sama terjadi lagi kasus serupa.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tribun Manado/Fistel Mukuan
keluarga pasien ambil paksa jenazah di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado, Sulawesi Utara pada Selasa (2/6/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Kejadian penolakan pemakaman jenazah sesuai protap pemakaman Covid-19 kembali terjadi di Manado, Sulawesi Utara.

Masih di rumah sakit yang sama yakni RS Pancaran Kasih, keluarga pasien menolak jenazah yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dimakamkan sesuai protap pemakaman Covid-19, Selasa (2/6/2020).

Kasus tersebut terjadi persis sehari setelah terjadi penjemputan paksa jenazah PDP oleh keluarga pasien pada Senin (1/6/2020).

Petugas pengantar jenazah Covid 19 memastikan pemakaman berlangsung sesuai dengan agama masing-masing. Terbaru, contoh protap pemakaman jenazah Covid-19.
Petugas pengantar jenazah Covid 19 memastikan pemakaman berlangsung sesuai dengan agama masing-masing. Terbaru, contoh protap pemakaman jenazah Covid-19. (Bagus Supriadi/Kompas.com)

 

Ganjar Pranowo Ungkap Kondisi Perawat yang Diancam setelah Periksa Pasien Corona: Laporkan pada Saya

Dikutip dari TribunManado.co.id, Selasa (2/6/2020), pasien diketahui warga berusia 45 tahun asal Amongena 2, Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Situasi disebut sempat memanas karena keluarga pasien bersikeras menolak jenazah dimakamkan sesuai protap pemakaman Covid-19.

Melihat situasi memanas Wakapolresta Manado AKBP Faisol Wahyudi langsung turun tangan menemui keluarga pasien.

Ia lalu memohon kepada keluarga agar tidak membuat keributan yang tidak perlu.

"Ini berat apalagi dalam masa-masa kritis, jadi saya minta tolong jangan lagi kasih beban kalau beliau bisa melihat dia akan nangis melihat saudara begini," ucap AKBP Faisol.

Dirinya kemudian mengajak keluarga pasien agar bersama-sama mendoakan jenazah yang bersangkutan.

"Kalian di sini karena rasa sayang buktikan rasa sayang kalian dengan mengiringi dengan doa jangan ribut dan kirim doa kepada Allah," kata Wakapolresta Manado.

Teriakan Dzikir Warnai Penjemputan Paksa Jenazah PDP Covid-19 oleh Ratusan Warga di Manado

Keluarga: Dia Hanya Diabetes

Sedangkan di sisi lain, pembelaan dari pihak keluarga adalah pasien hanya mengalami sakit diabetes.

Dirinya pun enggan jenazah dimakamkan sesuai protap Covid-19 hanya karena diabetes.

"Dia hanya sakit gula atau diabetes, dari pihak RS akan melakukan sesuai protap Covid-19 tapi keluarga tidak mau," kata Gilang keponakan dari pasien.

Hingga berita ini terbit, kabar terakhir adalah Wakapolresta Manado bersama keluarga ikut mensalatkan jenazah dan membawa jenazah pulang.

Jenazah sendiri sudah dalam kondisi di dalam peti dan terbungkus plastik.

Ambil Paksa Jenazah PDP

Sehari sebelumnya, pada Senin (1/6/2020), di rumah sakit yang sama juga terjadi kejadian penolakan protap pemakaman jenazah Covid-19 oleh keluarga pasien.

Namun kala itu penolakan disertai dengan penjemputan paksa dan mendobrak masuk ke ruang tersimpannya jenazah PDP.

Dikutip dari YouTube Tribun MedanTV, Selasa (2/6/2020), pada video nampak keluarga beserta kerabat pasien menjebol bagian bawah pintu ruangan tersimpannya jenazah.

Kemudian sejumlah orang yang berada di luar pintu terus berusaha membuka pintu dengan paksa.

Setelah pintu berhasil terbuka, mereka langsung merangsek masuk sembari berteriak mmbaca dzikir.

Kemudian mereka langsung mengambil jenazah yang berada di sudut ruangan.

Momen ratusan massa menjemput paksa jenazah PDP Covid-19 di RS Pancaran Kasih Manado, Senin (1/6/2020).
Momen ratusan massa menjemput paksa jenazah PDP Covid-19 di RS Pancaran Kasih Manado, Senin (1/6/2020). (YouTube Tribun MedanTV)

Jenazah yang terbaring dan terbalut kain kafan putih itu lalu diangkat dan dibawa keluar dari rumah sakit.

Tampak ada beberapa personil polisi yang berjaga di sekitar rumah sakit.

Namun mereka membiarkan massa mengambil kembali jenazah tersebut.

Seusai keluar dari rumah sakit, di luar telah terdapat massa yang lebih banyak.

Bacaan dzikir dan sesekali takbir terdengar semakin keras sesampainya mereka di luar rumah sakit.

Keramaian terus berlangsung bahkan seusai jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulans.

Dikutip dari TribunManado.co.id, Selasa (2/6/2020), Polresta Manado mengatakan jenazah PDP itu adalah seorang pria berusia 52 tahun yang meninggal akibat pneumonia.

Karena memiliki gejala terjangkit Covid-19, jenazah akhirnya ditetapkan sebagai PDP dan akan dilakukan protokol pemakaman seusai prosedur penguburan jenazah Covid-19.

"Adanya gejala penyakit ini, maka jenazah yang bersangkutan ditetapkan sebagai jenazah PDP, yang akan dikuburkan sesuai protap Covid-19. Namun pada 15.00 Wita, pihak keluarga masih tidak setuju jenazah dikuburkan sesuai dengan protokol Covid-19," jelas keterangan tertulis kepolisian.

Kecam Aksi Intimidasi yang Menimpa Perawat Covid-19, Ganjar Pranowo: Tolong Jangan Aneh-aneh

Simak Video Selengkapnya:

(TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari tribunmanado.co.id dengan judul Lagi, Keluarga Ambil Jenazah di RS Pancaran Kasih Manado, Tolak Dimakamkan Sesuai Protap Covid-19

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Manadopasien dalam pengawasan (PDP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved