Terkini Daerah
Kecam Aksi Intimidasi yang Menimpa Perawat Covid-19, Ganjar Pranowo: Tolong Jangan Aneh-aneh
Peristiwa intimidasi diterima oleh seorang perawat di Sragen, Jawa Tengah, kasus ini pun sudah didengar oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut menanggapi terkait dengan kabar tenaga medis yang diintimidasi di Sragen, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi yang ada, intimidasi tersebut membuat sang perawat mengalami trauma dan merasa ketakutan.
Dikutip dari Kompas.com, Ganjar mengaku ingin menghubungi perawat tersebut untuk mendengar ceritanya secara langsung.
• Perawat Diancam setelah Periksa Pasien Corona, Ganjar: Kalau Tahu Orangnya Saya Pengin Telepon Dia
• Alasan Ganjar Pranowo Larang Warganya Kembali ke Jakarta: Janganlah Kamu Mendekati Daerah Wabah
Sehingga perawat tersebut dapat dibawa ke tempat yang lebih aman sementara waktu.
"Sebenarnya kalau saya bisa tahu orangnya (Korban), saya pengen telepon dia. Saya ingin dengar sendiri siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga kita bisa klarifikasi apa yang terjadi. Kalau dia merasa terancam kita perlu bawa shelter agar dia aman," kata Ganjar di Semarang, Minggu (31/5/2020).
Tak hanya itu, Ganjar juga berharap petugas kepolisian segera menindaklanjuti kasus tersebut.
"Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Ketika semua sudah dilakukan sesuai prosedur tolong jangan ada yang aneh-aneh. Kita lagi dalam kondisi sulit. Maka saya dukung petugas keamanan untuk bisa menyelesaikan ini. Diperiksa saja," tegasnya.
• Berlebaran di Wisma Atlet, Perawat Pasien Covid-19: Sebenarnya Kita Itu Lelah, Cuman Tanggung Jawab
• Curhat Perawat di RSUD Hasan Basry Kandangan yang Tak Bisa Lebaran: Mulai Belajar Memakluminya
Menurut Ganjar, tindakan intimidasi kepada tenaga medis di tengah pandemi Corona adalah hal yang tidak patut.
Apalagi memberikan stigma.
"Saya minta korban melaporkan apa yang terjadi agar cepat selesai sehingga tidak ada lagi stigma-stigma negatif yang nanti membuat hati orang terluka," terangnya.
Diketahui, seorang perawat di Puskesmas Kedawung Sragen mendapat intimidasi melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Intimidasi itu terjadi seusai sang perawat melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang terkonfirmasi poistif Covid-19.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tenaga Medis Covid-19 Diintimidasi hingga Trauma, Ganjar: Siapa yang Mengancam?