Pilkada Serentak 2020
Tak Lagi Lawan Gibran Incar Posisi Walkot Solo, Purnomo: Saya Tidak Bersedia Maju Lewat Partai Lain
Setelah mengajukan pengunduran diri dari Pilkada 2020, Achmad Purnomo pastikan tetap setia bersama PDIP.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo telah resmi mengirimkan surat pengunduran dirinya dari Pilkada Solo 2020.
Surat tersebut ia kirimkan kepada Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Kamis (28/5/2020).
Meskipun telah mengundurkan diri dari persaingan untuk merebut kursi Wali Kota Solo, Purnomo menyatakan dirinya tetap akan setia kepada PDIP.

• Sebut Partisipasi Pemilih Bisa Turun karena Corona, Pengamat Usul Pilkada Pakai Sistem e-Voting
Dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (30/5/2020), Purnomo menyatakan bahwa ia akan terus berkomitmen bersama PDIP.
"Saya tidak bersedia kalau maju lewat partai lain," kata Purnomo, Jumat (29/5/2020).
"Saya hanya maju melalui PDI Perjuangan," tegasnya.
Soal alasan dirinya mengundurkan diri ditenggarai oleh adanya pandemi Virus Corona (Covid-19).
Berkenaan dengan pandemi tersebut, ia tak ingin melakukan proses pencalonan menjadi Walkot Solo di tengah suasana pandemi.
"Saya mau mundur ini bukan karena alasan politis tapi karena alasan hati yang tidak sampai," jelas dia.
Purnomo kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan pindah ke partai lain.
"Semata-mata tidak ada alasan lain, jadi tidak mungkin ke arah pindah partai lain," imbuhya.
Ia mengatan dirinya akan menuruti apapun keputusan dari partai.
"Harapannya, permohonan saya dikabulkan, tapi kalau tidak, saya sebagai kader harus taat, nanti ditugasi apa belum tau," pungkasnya.
Mundurnya Purnomo, kini menyisakan putra Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon Wali Kota Solo yang turut maju lewat partai yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/5/2020), sedangkan terkait pengunduran diri Purnomo, Rudy mengatakan belum ada kepastian soal penyelenggaran Pilkada 2020.
"Belum saya bahas. Karena belum ada kepastian tanggal 9 Desember kok," ujar Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo itu, Kamis (28/5/2020).
Rudy pun mengiyakan dirinya telah menerima surat pengunduran diri Purnomo.
Namun untuk keputusan selanjutnya, Rudy mengatakan ia akan merapatkan hal tersebut dengan PAC PDIP Solo.
"Iya kita sudah terima suratnya, tapi harus rapat dahulu," papar Rudy, Jumat (29/5/2020).
"Sebelum nanti maju lebih lanjut suratnya ke tingkatan yang lebih atas," papar Rudy di temui di Loji Gandrung.
• Akmal Malik Ungkap Alasan Pilkada Tidak Ditunda hingga 2021: Agak Takut kalau Sopirnya Cadangan
Rico Marbun: PDIP Sekarang Terbelah Jadi 2
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Media Nasional (Median) Rico Marbun pernah menganalogikan keberadaan putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka di PDIP bagai pisau bermata dua.
Alasan Rico mengatakan hal tersebut berdasarkan perpecahan yang terjadi di PDIP karena kini suara terbagi dua antara pendukung Gibran dan Achmad Purnomo.
"Situasi ini semacam pisau bermata dua untuk PDIP," Kata Rico dikutip dari acara 'KABAR PETANG' kanal Youtube tvOneNews, Rabu (18/12/2019).
"Kalau mereka tidak hati-hati mengambil keputusan ini akan sulit," tambahnya.

• Presiden Jokowi Teken Perppu, Pilkada Serentak Resmi Diundur hingga Desember 2020
Rico kemudian menjelaskan soal strategi Gerindra dalam mendukung Gibran.
Ia mengatakan Gerindra tidak akan mendukung Gibran secara cuma-cuma.
"Kalau Gerindra pasti dia berkeinginan untuk memajukan jagoannya, dia ingin memasangkan Gibran dengan salah satu kadernya," ujar Rico.
"Kan enggak mungkin misalnya dia mau dukung hanya all PDIP finals."
"Itu kan dari 3 nama kuat, Achmad Purnomo, Teguh Prakosa, Gibran," tambahnya.
Ketika Gerindra memutuskan untuk mendukung Gibran, Rico mengatakan Gerindra sudah pasti akan menyertakan kadernya untuk mendampingi Gibran di Pilkada 2020.
"Gerindra sebagai partai kalau dia ingin memaksimalkan keuntungan untuk partainya nanti di 2024," kata Rico.
"Maka tidak cukup baginya hanya memberikan rekomendasi atau tiketnya secara gratis."
"Dia harus memasukkan juga kadernya."
"Paling mungkin menjadi orang nomor duanya Gibran," tambahnya.
Suara PDIP terbagi 2
Kemudian Rico membahas soal pecahnya suara di PDIP akibat kehadiran Gibran.
Ia mengatakan kini PDIP terbagi menjadi dua pendukung, struktural dan kultural.
Struktural merupakan pendukung yang setia dengan Achmad Purnomo, sedangkan kultural pendukung yang setia dengan Jokowi dan Gibran.
"Sementara pada saat yang sama, kalau skenario itu yang berjalan, apa yang terjadi dengan PDIP," kata Rico.
"PDIP ini sekarang sudah terbelah menjadi dua, satu pemilih struktural, yang satu lagi pemilih kultural."
"Pemilih struktural, mereka yang memilih jajaran elit tokoh-tokoh PDIP secara pengurus, mereka itu adalah pemilih yang setia kepada Pak Purnomo, setia kepada Pak Teguh."
"Tapi juga ada pemilih kultural yang muda-muda, mereka yang setia kepada Pak Jokowi sebagai figur, setia juga kepada Gibran," tambahnya.
Rico menjelaskan hasil akhir kontestasi Pilkada 2020 di Kota Solo ada di tangan PDIP.
"Kuncinya ada di PDIP, kalau PDIP say (mengatakan) ok, dia bisa menemukan formula, mungkin pilkada bisa kita katakan relatif selesai," terangnya.
• Yakin Megawati Restui Gibran, Hendri Satrio Sebut PDIP akan Dorong Anak Jokowi hingga Level Nasional
Video dapat dilihat di menit 14.50:
(TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dariTribunsolo.com dengan judul Purnomo, Rival Gibran di Pencalonan Wali Kota Solo Kirim Surat Mundur, Tegaskan Tetap di PDI-P dan Soal Mundurnya Achmad Purnomo dari Pilkada Solo, Rudi: Dirapatkan dengan PAC dan Anak Ranting Dulu