Virus Corona
Nilai Keputusan Jokowi soal PSBB Belum Dicabut Sudah Benar, Qodari: Tapi yang Uji Coba Jangan Beliau
Pernyataan-pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama pandemi Covid-19 sering direspon negatif.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Loh kasih tahu lah bahwa pemerintah misalnya memiliki keterbatasan keuangan," kata dia.
Qodari meminta agar pemerintah mampu menjelaskan bahwa negara juga tak bisa terus-menerus membiayai hidup warga kurang mampu.
Cepat atau lambat New Normal tetap harus dijalankan.
"Pemeritah itu harus menuju ke sana, waktu itu enggak bisa, orang mengatakan bisa diukur dari jumlah korban atau jumlah peningkatan pasien."
"Tapi sebetulnya bisa dikatakan juga, dari berapa banyak pemerintah ini punya duit untuk membiayai semua bansos ini," ungkap Qodari.
• Ungkap Alasan Jokowi Segera Terapkan New Normal, Ali Ngabalin: Presiden Tak Mau Rakyatnya Kelaparan
Sehingga, Qodari merasa bahwa keputusan Jokowi sudah benar mempersiapkan New Normal namun kelemahannya adalah konsep New Normal itu belum bisa dijelaskan kepada masyarakat secara jelas.
"Karena konsepnya belum cukup dijelaskan," imbuhnya.
Lihat videonya mulai menit ke-15:25:
Guru Besar UI Tanggapi soal Jokowi Sering Dapat Respon Negatif saat Corona
Guru Besar Ilmu Komunikasi UI, Professor Ibnu Hamad menjawab soal mengapa pernyataan pemerintah saat ini sering direspon negatif oleh masyarakat.
Hal itu diungkapkan Professor Ibnu Hamad di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (28/5/2020).
Satu di antara pernyataan yang mendapat respon negatif adalah masalah New Normal.
• Adaptasi New Normal, Sekolah di Kediri akan Masuk Seminggu Sekali, Kadin Pendidikan: 10-15 Anak
"Apa yang menurut Anda tidak dilakukan oleh pemerintah sehingga apapun yang dilakukan pemerintah selalu direspons negatif oleh publik."
"Yang salah mereka memang pada dasarnya enggak suka pada Jokowi, atau ini suara-suara kritis warga," tanya Rosiana Silalahi sang presenter.
Mulanya, Ibnu Hamad menyinggung soal peninjauan persiapan New Normal di Summarecon Mall Bekasi yang justru membuat masyarakat salah persepsi.