Breaking News:

Virus Corona

Anggap Kejam, M Qodari Kritik Pihak yang Biarkan Jokowi Tinjau Mal: Suruh Terjun ke Lapangan Ranjau

M Qodari buka suara soal aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung persiapan tatanan baru atau New Normal di Summarecon Mall, Bekasi.

YouTube KompasTV
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam tayangan 'ROSI' Kompas tv, Kamis (28/5/2020). M Qodari buka suara soal aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung persiapan tatanan baru atau New Normal di Summarecon Mall, Bekasi pada Selasa (26/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari buka suara soal aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung persiapan tatanan baru atau New Normal di Summarecon Mall, Bekasi pada Selasa (26/5/2020).

Dilansir TribunWow.com, sebagai seorang presiden, Jokowi disebutnya tak seharusnya turun langsung mengecek persiapan New Normal.

Bahkan, ia menilai orang yang membiarkan presiden turun langsung ke lapangan begitu kejam.

Pernyataan Qodari itu bahkan membuat  Juru Bicara Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Mallarangeng tertawa. 

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang diunggah oleh akun Sekretariat Presiden, Kamis (28/5/2020).
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang diunggah oleh akun Sekretariat Presiden, Kamis (28/5/2020). (YouTube Sekretariat Presiden)

 Dinas Kesehatan Kota Semarang Minta Maaf soal Video Sosialisasi terkait Kehamilan yang Viral

 Jokowi Tinjau Langsung Mall Diduga karena Memang Suka Blusukan, Ade Armando: Enggak Bisa, Ini Krisis

Hal itu disampaikan M Qodari melalui tayangan 'ROSI' Kompas tv, Kamis (28/5/2020).

"Kalau saya yang menyiapkan itu, saya malnya pertama itu malnya tidak satu, saya akan bikin mal itu tiga, lima atau berapa," ucap Qodari.

"Ini masih uji coba, ini masih konsep, kalau mau ditanyakan 'Apa mau buka? Belum, kita masih ngecek'."

Qodari lantas menyamakan Jokowi dengan seorang komandan.

Menurut dia, seorang komandan tak seharusnya diturunkan langsung untuk melakukan cek kondisi lapangan.

"Yang ngecek itu jangan presiden, ya beginilah kalau mau ini ada lapangan ranjau itu bukan komandan," kata Qodari.

"Prajurit dulu ke depan, kenapa suruh panglima langsung ke paling intinya."

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung risiko besar jika seorang presiden turun langsung ke lapangan.

 Rumuskan New Normal di Sekolah, Asisten Kementerian PPPA: Masuk 4 Jam Sehari Tanpa Jam Istirahat

Qodari menilai, kejam jika membiarkan Jokowi turun langsung melakukan cek persiapan New Normal.

"Kata presiden tadi, begitu bomnya meledak pasti presidennya kena," jelas dia.

"Menurut saya agak kejam juga nyuruh presiden langsung terjun pada proses pembuatan seperti itu."

Pernyataan Qodari itupun memancing tawa Andi Mallarangeng. 

Melanjutkan penjelasannya, Qodari menyebut presiden seharusnya melakukan cek jika persiapan sudah dilakukan secara matang.

Hal itu dinilainya lebih minim risiko.

"Ini kan barang belum selesai, barang ini selesaikan dulu, konsepnya sudah matang, pemahamannya sudah sama ceklah lewat survei atau apa," kata Qodari.

"Oh masyarakat yang paham sudah 90 persen, pemahamannnya sudah 90 persen sama baru presiden tampil."

"Ini sama dengan suruh terjun ke dalam lapangan ranjau kok," tukasnya.

Simak video berikut ini menit ke-5.10:

Soal Rencana Pembukaan Mal 

Di sisi lain, sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria secara gamblang menyatakan tak bisa memastikan pembukaan mal di wilayah Ibu Kota akan berlangsung pada 5 Juni 2020 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, Ahmad Riza Patria bahkan menyebut pihak yang menganggap pasti pembukaan mal 5 Juni 2020 mendatang hanya berimajinasi.

Pasalnya, hingga kini pihaknya masih memantau perkembangan Virus Corona di wilayah DKI Jakarta.

 Siap Tak Siap Dunia Pendidikan Indonesia Hadapi New Normal, Pengamat Sarankan Sistem Masuk Bergilir

Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'DUA SISI' dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (28/5/2020).

"Yang dapat mengurus surat izin keluar masuk (SKIM) adalah mereka yang bekerja dalam kedinasan di sejumlah sektor," ucap pria yang kerap disapa Riza itu.

"Sektor apa? Sektor kesehatan, energi, komunikasi, industri, pangan, logistik dan lain-lain di 11 sektor tersebut."

Riza menjelaskan, tak semua pemudik dari Jakarta bisa kembali meski sudah mengurus SKIM.

Menurut dia, hanya pekerja dari 11 sektor yang diperbolehkan memasuki wilayah Ibu Kota.

"Kemudian lembaga tinggi negara, ada organisasi internasional, petugas ambulance, petugas pemadam kebakaran, petugas jenazah, petugas pangan dan lain-lain, polisi, TNI, petugas jalan tol," ucap Riza.

"Inilah orang-orang yang diperkenankan mengurus surat izin keluar masuk, di luar itu tidak diperkenankan."

Lebih lanjut, Riza menyebut tak ada batasan bagi warga yang ingin mengurus SKIM.

 Merespons Agus Pambagio soal New Normal, Ali Ngabalin: Presiden Mengatakan Harus Produktif dan Aman

Selama berasal dari 11 sektor dan memiliki kepentingan mendesak, warga diperbolehkan berkali-kali mengurus SIKM.

"Sejauh ini kita tidak membatasi sampai kapan, jadi yang mengurus itu ada dua," Jelas Riza.

"Ada yang mengurus untuk keperluan sekali, ada petugas untuk berulangkali. Mungkin dia petugas yang harus keluar masuk Jakarta di 11 sektor tentu dia mengurus surat izin keluar masuk yang berulang."

"Itu kami persilakan, tapi di luar itu yang tidak ada berkepentingan di 11 sektor tidak diperkenankan mengurus dan tidak akan mendapatkan surat izin keluar masuk," sambungnya.

Melanjutkan penjelasannya, Riza lantas menyinggung rencana pembukaan mal pada 5 Juni 2020 mendatang.

Menurut Riza, hingga kini pihaknya belum bisa menentukan waktu pasti pembukaan kembali sejumlah mal di DKI Jakarta.

"Ya maksud Pak Gubernur adalah kan semua untuk menentukan memasuki masa transisi atau memasuki masa kenormalan baru kan kita menunggu data-data fakta yang ada," ucap Riza.

"Data dan faktanya kan sedang berjalan, kita belum bisa menentukan."

Karena itu, Riza membantah jika mal sudah pasti dibuka pada 5 Juni 2020.

Pasalnya, hingga kini pihaknya masih melakukan pemantauan terkait perkembangan kasus Virus Corona di Ibu Kota.

"Karena ini masih dalam proses, jadi kalau ada yang menganggap pasti tanggal 5 (Juni 2020) itu imajinasi."

"Kita belum sampai pada tahapan itu, kita hari-hari ini masih melakukan pemantauan," tandasnya. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
M QodariJokowiNew Normal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved