Virus Corona
New Normal Bukan Berarti Herd Immunity, Pakar Kesehatan: Pandemi Ini Sepanjang Tahun akan Ada
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Ari Fahrial Syam menjelaskan perbedaan new normal dengan herd immunity.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan perbedaan new normal dengan herd immunity.
New normal disebut sebagai cara hidup baru sesudah mengenal pandemi Virus Corona (Covid-19).
Selain istilah itu, santer dibicarakan pula wacana herd immunity.

• Meski Dukung New Normal, M Qodari Kritik Cara Komunikasi: Kalau Saya, Tak akan Libatkan Pak Jokowi
Dilansir TribunWow.com, Ari Fahrial menjelaskan pengertian herd immunity melalui tayangan Kompas TV, Kamis (28/5/2020).
"Herd immunity adalah ketika terjadi kekebalan pada satu kelompok masyarakat, biasanya digunakan kriteria 70 sampai 80 persen," kata Ari Fahrial Syam.
"Ini bisa terjadi karena memang masyarakat tersebut sudah dilakukan vaksinasi," lanjutnya.
Apabila sebagian besar masyarakat sudah memiliki kekebalan, maka virus tersebut tidak akan mewabah dengan mudah.
"Pada kondisi ini, virus atau infeksi pada penyakit yang sudah divaksinasi itu tidak bisa menyebar," kata Ari.
Hal tersebut disebabkan sebagian besar masyarakat sudah mencapai imunitas.
Meskipun dapat dicapai melalui vaksinasi, herd immunity juga dapat terjadi secara alami.
"Misalnya herd immunity pada Covid-19. Kita juga mendengar laporan negara seperti Italia, satu wilayahnya dikunci karena memang terisolasi," jelas Ari.
Di wilayah tersebut kemudian kekebalan tubuh masyarakat terjadi dengan sendirinya.
Meskipun begitu, orang yang memiliki riwayat penyakit kesehatan akan lebih berisiko.
"Tentu ada risikonya, orang-orang yang memang dengan permasalahan kesehatan lain maka dia akan mengalami infeksi yang berat dan bahkan menyebabkan kematian," ungkapnya.
• New Normal, Sekolah akan Dibuka 15 Juni, Kak Seto Minta Jangan Kejar Target: Kemudian Banyak Korban
Ia memberi contoh pada kasus orang tanpa gejala (OTG) yang sebetulnya sudah terjangkit virus.