Virus Corona
New Normal Bukan Berarti Herd Immunity, Pakar Kesehatan: Pandemi Ini Sepanjang Tahun akan Ada
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Ari Fahrial Syam menjelaskan perbedaan new normal dengan herd immunity.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Bagi para OTG, infeksi yang dideritanya tidak begitu parah sehingga tidak mengkhawatirkan.
Ari kemudian menjabarkan perbedaan herd immunity dengan new normal.
"Kalau new normal adalah suatu keadaan baru yang harus kita lalui, mau enggak mau," jelasnya.
Ia menyebutkan pandemi Virus Corona adalah kasus luar biasa karena telah menginfeksi jutaan orang di dunia.
Ari tidak menampik virus tersebut akan tetap ada bahkan setelah pandemi berakhir.
"Nyata juga, pandemi ini akan menjadi endemi. Artinya sepanjang tahun ini akan kita alami, infeksi ini akan ada," jelas Ari.
• Ramai Isu Herd Immunity, Achmad Yurianto Jelaskan Maksudnya: Covid Bukan Takdir, Bukan Pembagian
Lihat videonya mulai dari awal:
Penjelasan Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan herd immunity yang tengah ramai dibicarakan.
Herd immunity atau kekebalan kelompok diisukan menjadi cara masyarakat menangani pandemi Virus Corona di masa depan.
Dilansir TribunWow.com, Achmad Yurianto membantah tegas wacana tersebut.
• Sibuk Jadi Jubir Covid-19, Achmad Yurianto Ngaku Kini Tak Ada Waktu untuk Mancing: Kangen Banget
Menurut dia, metode tersebut tidak tepat untuk kasus pandemi Virus Corona.
"Kita tidak pernah menggunakan definisi herd immunity untuk Covid," tegas Achmad Yurianto, dalam acara Fakta di TvOne, Senin (25/5/2020).
Ia menyebutkan istilah herd immunity umum digunakan dalam imunisasi, seperti yang dilakukan dalam pencegahan penyakit TBC.
"Memang kita memiliki terminologi herd immunity untuk sebuah imunisasi, artinya kita akan menjadikan orang itu kebal secara buatan karena ada vaksin," papar Yurianto.