Virus Corona
Masjid akan Kembali Buka di Tengah Corona, Dokter Erlina Burhan: Kalau Saya Ditanya, Saya Tak Setuju
Dokter Erlina Burhan menjelaskan mengapa dirinya tidak setuju masjid kembali dibuka di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Dokter spesialis paru itu mengatakan idealnya adalah pelonggaran PSBB dilakukan secara berkala.
"Jadi saya merasa bahwa kita jangan loncat dari PSBB yang demikian disiplin, tiba-tiba longgar, jadi harus ada masa transisi mempersiapkan masyarakat, mempersiapkan juga pemerintah untuk bisa menyelenggarakan apa-apa yang ditulis," ujar dia.
Kemudian dr Erlina juga mempertanyakan apakah masyarakat benar-benar bisa disiplin melakukan protokol kesehatan saat salat ke masjid.
"Siapa yang menjamin itu dilakukan? Apalagi masjid ini banyak," tandasnya.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/5/2020), Fachrul mengatakan tempat ibadah akan dibuka secara bertahap.
"Kami membuat konsep umum, secara bertahap kegiatan ibadah di rumah ibadah dibuka kembali dengan menerapkan prosedur tatanan baru, new normal yang telah dinyatakan Pak Presiden pada 15 Mei 2020," kata Fachrul usai rapat kabinet, Rabu (27/5/2020).
Langkah tersebut diambil untuk mengobati rasa rindu masyarakat yang ingin kembali beribadah di rumah ibadahnya masing-masing.
• Tanggapi Positif Ekonomi Dibuka saat New Normal, Sandiaga Uno: Akan Disambut Baik oleh Sektor Usaha
Lihat videonya mulai menit awal:
4 Arahan Jokowi soal New Normal
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan 4 arahan soal pelaksanaan protokol tatanan new normal atau normal baru yang produktif dan aman Covid-19.
Hal disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) melalui Video Teleconference mengenai Persiapan Pelaksanaan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19, Rabu, (27/5/2020).
Pertama, Jokowi mengatakan pihaknya sudah memulai gelar pasukan, aparat dari TNI dan Polri yang telah diterjunkan ke lapangan, ke titik-titik keramaian di 4 provinsi serta 25 kabupaten dan kota pada Selasa (26/5/2020).
Hal itu dilakukan, kata Jokowi, dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru yang akan dilihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan.
“Dan apabila ini nanti efektif, kita akan gelar, kita perluas lagi, kita lebarkan lagi ke provinsi yang lain, ke kabupaten/kota yang lain,” kata Jokowi seperti dikutip TribunWow.com dari laman setkab.go.id.
Kedua, Jokowi meminta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.
“Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak,” lanjut Jokowi.

• Jokowi Putuskan The New Normal Mulai 1 Juni, Pengamat dari Trisakti: Terlalu Berani sampai ke Sana