Breaking News:

Terkini Daerah

Kondisi Remaja 16 Tahun yang Melahirkan di Kebun, Sempat Kabur dari Rumah karena Perlakuan Keluarga

Begini kondisi TM, remaja yang mengalami kekerasan oleh keluarganya dan melahirkan di kebun belakang hotel Dua Putra, Ngaglik, Pakopen, Bandungan.

TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi. 

TRIBUNWOW.COM - Polsek Bandungan terus melakukan penyelidikan terkait kasus TM (16), remaja asal Dusun Tegalsari, Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang yang mengalami kekerasan oleh keluarganya dan melahirkan di kebun belakang hotel Dua Putra, Ngaglik, Pakopen, Bandungan, Jumat (22/5/2020) lalu.

Dari keterangan saksi, diketahui TM sempat menginap di hotel Dua Putra sebelum melahirkan bayinya di kebun belakang hotel.

"Ada lima saksi sejauh ini yang kami mintai keterangan. Yang bersangkutan sehari sebelum melahirkan, menginap di hotel Dua Putra bersama laki-laki, namun yang bersangkutan kemudian ditinggal sendiri."

"Sprei kamar hotel pun digunakan untuk melahirkan bayi di kebun belakang hotel," jelas Kapolsek Bandungan Iptu Sugiyarta, Jumat (29/5/2020).

Remaja 16 Tahun Ditemukan Warga setelah 2 Hari Melahirkan di Kebun, Keluarga Enggan Asuh Bayinya

Polsek Bandungan, jelasnya, juga saat ini masih berusaha mencari identitas laki-laki yang menghamili TM.

Menurut Kapolsek, sebelum diketahui hamil, TM sempat kabur dari rumah dua tahun lalu dan tinggal di kawasan Tegal Panas, Bergas, Kabupaten Semarang.

"Kami masih berusaha mengorek informasi dari TM, karena yang bersangkutan masih drop dan dirawat di RSUD Ambarawa," jelasnya.

Terkait ibu dan adik TM yang memarahi dan memukuli TM, Iptu Sugiyarta menjelaskan hal itu didasari spontanitas, karena TM hamil setelah sebelumnya kabur dari rumah selama dua tahun.

"Mereka menyesali perbuatannya kepada TM," papar dia.

Sebelumnya diberitakan perlakuan kekerasan diterima TM (16), remaja asal Dusun Tegalsari, Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Kekerasan itu diterima TM oleh keluarganya sendiri, hingga TM harus melahirkan anaknya di kebun belakang Hotel Dua Putra, Ngaglik, Pakopen, Bandungan, Jumat (22/5/2020).

"Dia setelah melahirkan tetap berada di kebun itu, bersembunyi sampai ditemukan warga dua hari setelahnya dan dibawa ke bidan," jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah, Kamis (28/5/2020) kemarin.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah. (Tribun Jateng/Akbar Hari Murti)

Romlah menjelaskan, keluarga TM merupakan keluarga yang taat beragama namun berpendidikan rendah.

Namun TM sering dimarah-marahi oleh ibunya, dan dipukuli adiknya, MS (13).

TM pun sempat melarikan diri dari rumah dua tahun lalu untuk bekerja di salah satu rumah makan di Kabupaten Semarang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemarangMelahirkanBayiRemaja
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved