Breaking News:

Terkini Internasional

Tangis Wanita Perekam Detik-detik George Floyd Tewas Diinjak Polisi: Dia Benar-benar Tak Bisa Napas

Kasus kematian seorang pria keturunan Afrika-Amerika George Floyd menjadi perbincangan dunia.

Editor: Lailatun Niqmah
Good Morning America
Kematian George Floyd karena Diinjak Polisi Disebut Rasisme oleh Selebriti dan Pengunjuk Rasa di AS 

TRIBUNWOW.COM - Kasus kematian seorang pria keturunan Afrika-Amerika George Floyd menjadi perbincangan dunia.

Diketahui, George Floyd tewas setelah diinjak polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pada Senin (25/5/2020).

Seorang saksi mata yang merekam kejadian tersebut, Darnella Frazier mengaku sangat trauma.

Ia menyaksikan dari jarak dekat bagaimana George Floyd meninggal karena kehabisan napas.

Pembunuhan George Floyd Diduga oleh Polisi Menyisakan Duka Bagi Keluarga
Pembunuhan George Floyd Diduga oleh Polisi Menyisakan Duka Bagi Keluarga (CBS Evening News)

Bayi Usia 5 Bulan Meninggal setelah Diberi Minum Darah Kura-kura dari Dukun untuk Cegah Virus Corona

Darnella menyebut George Floyd sempat memohon kepada pihak kepolisian untuk memberinya kesempatan bernapas.

Namun, permintaan Floyd tidak digubris oleh polisi yang menginjaknya hingga akhirnya ia kehilangan kesadaran.

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @nowthisnews, Darnella Frazier sambil menangis ketika ia kembali ke tempat kejadian di mana Floyd meninggal.

Ia berteriak kepada orang-orang yang sedang berunjuk rasa terkait kematian George Floyd.

"Aku melihat orang itu meninggal dunia," ujar Frazier sambil menangis.

"Aku melihatnya meninggal," lanjutnya.

Ia menceritakan bahwa dirinya adalah salah seorang yang merekam kejadian saat Floyd diinjak lehernya menggunakan lutut oleh pihak kepolisian.

Video kejadian tersebut, kata Frazier, ia unggah kemarin malam dan menjadi viral.

Bahkan, setelah Frazier mengunggah video tersebut, banyak orang menanyakan kepadanya bagaimana perasaannya.

"Ya Tuhan. Aku mengunggah video tersebut semalam, dan menjadi viral."

"Dan semua orang menanyakanku bagaimana perasaanku? Aku tidak tahu karena itu sangat menyedihkan, bro," kata Frazier sambil menangis tersedu-sedu.

Reaksi Donald Trump terkait Angka Kematian Pasien Covid-19 di AS Lebih dari 100.000

Ia pun menunjukkan posisi Floyd meninggal dunia dan mengatakan jika pria tersebut meninggal pada pukul 8 malam waktu setempat.

Frazier mengatakan, saat kejadian, ia bersama sepupunya sedang berjalan menuju ke sebuah toko.

Kemudian saat tiba di toko, Frazier dan sepupunya melihat Floyd berada di tanah.

"Pria itu berada tepat di sini (sambil menunjuk tanah), pukul 8 malam kemarin," ujarnya.

"Aku sedang berjalan bersama sepupuku menuju toko dan aku melihat dia (Floyd) berada di tanah. Aku seperti, apa yang sedang terjadi? Aku pun mengelurkan kamera," lanjutnya.

Frazier pun berkata bahwa Floyd terlihat tidak bisa bernapas karena diinjak oleh polisi tersebut.

Floyd, lanjut Frazier, menunjukkan seperti orang yang tidak bisa bernapas.

"Pria ini benar-benar tidak bisa bernapas."

"Dia seperti, 'kumohon, aku tidak bisa bernapas, aku tidak bisa beranpas.' dan mereka (polisi) tidak menghiraukannya. Mereka membunuh pria itu," kata Frazier.

"Dan aku berada di sana! Aku seperti hanya berjarak 5 kaki jauhnya! Ini sangat membuat trauma," ungkap Frazier diiringi tangis yang semakin menjadi-jadi.

Lihat videonya berikut ini :

Kerusuhan Terjadi di Minneaspolis

Menanggapi kejadian yang menimpa George Floyd, aksi unjukrasa dan kekerasan pun pecah pada Selasa (26/5/2020) waktu setempat.

Kantor polisi dan kendaraan patroli diserang. Aksi ini dihadapi pasukan dalmas, gas, peluru karet dan pentungan.

Dikutip dari TribunJogja.com, FBI kini turun tangan menyelidiki kasus itu.

Pengunjukrasa dari berbagai kalangan warga, menuntut pertanggungjawaban pemerintah dan kepolisian.

Mereka turun ke jalan-jalan mengenakan masker, mengusung poster bertulis “Saya tidak bisa bernafas".

Polisi berusaha membubarkan kerumunan warga di luar Kantor Polisi Minneapolis 3, setelah jendela kaca depan hancur dilempari warga yang marah.

Juru bicara kepolisian Mennapolis, Garret Parten menjelaskan, empat polisi telah dibebastugaskan dari pekerjaannya.

Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey, mendukung penuh keputusan Kepala Kepolisian Minneapolis, Medaria Arradondo.

"Itu keputusan yang tepat untuk kota kita. Keputusan yang tepat untuk komunitas kita, itu adalah keputusan yang tepat untuk Kepolisian Minneapolis," kata Frey.

(Tribunnews.com/Whiesa, TribunJogja.com/xna)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Wanita yang Merekam Detik-detik Kematian George Floyd : Sangat Membuat Trauma

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
George FloydAmerika SerikatAksi Demonstrasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved