Virus Corona
Singgung Kurva Kasus Corona, Ganjar Pranowo Tegas Sebut Jawa Tengah Belum akan Berlakukan New Normal
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku belum akan memberlakukan tataran kehidupan baru atau New Normal di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku belum akan memberlakukan tataran kehidupan baru atau New Normal di tengah pandemi Virus Corona untuk wilayahnya.
Selain itu, Ganjar juga menegaskan belum akan melakukan pelonggaran sedikit pun di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, menurutnya, ada dua pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerapkan New Normal.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam tayangan Youtube metrotvnews, Selasa (26/5/2020).
• Tanggapi Keputusan Jokowi soal The New Normal, Anies Baswedan Ungkit Kemungkinan PSBB Diperpanjang
Pertimbangan pertama karena di satu sisi masyarakat, khususnya Jawa Tengan masih belum paham yang dimaksud dengan New Normal.
Maka dari itu, untuk kemungkinan adanya New Normal, Ganjar juga akan lebih dulu memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
Dirinya tidak ingin hal itu dimaknai berbeda oleh masyarakat.
Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara masyarakat dengan pemerintah terkait New Normal tersebut.
"Jawa tengah belum akan melakukan pelonggaran tetapi kita mengedukasi terlebih dahulu supaya masyarakat betul-betul mengerti, betul-betul siap," ujar Ganjar.
Pertimbangan kedua tentunya adalah melihat dari data kasus Corona di lapangan.
Dikatakan Ganjar, saat ini kasus Corona di Jawa Tengah belum bisa dikatakan aman.
Ia menyebut bahwa sisiko penyebaran Virus Corona masih tergolong tinggi.
• Pasien Positif Corona Sempat Lakukan Halal Bihalal, Dinkes Lakukan Tracing ke Orang Terdekatnya
Maka dari itu, dirinya tidak ingin gegabah dalam mengambil sebuah keputusan terkait penanganan Covid-19.
Karena dikhawatirkan dengan dilakukan New Normal pada waktu yang kurang tepat, dampaknya tentu tidak akan baik.
Selain itu dikhawatirkan justru akan merusak kebijakan sebelumnya yang dirasa sudah cukup efektif.
"Jangan sampai kurva yang di Jawa Tengah belum turun bagus, turunya belum banyak kita memberikan pelonggaran," jelasnya.