Breaking News:

Virus Corona

Sempat Minta PSBB Tegal Diperpanjang, Ganjar: Merasa Dia Sudah Bagus, tapi Kota Sekitarnya Belum

Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi keputusan pemerintah Kota Tegal yang telah mengakhiri masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube KompasTV
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat dimintai keterangan terkait pencabutan PSBB Kota Tegal, Jumat (22/5/2020). Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya sempat menganjurkan agar PSBB diperpanjang. 

Kasus tersebut berasal dari salah seorang warga yang baru saja pulang bekerja dari Dubai, Uni Emirat Arab.

Oleh karenanya, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menutup akses keluar masuk Kota Tegal dengan beton MBC.

Rekayasa lalu lintas juga dilakukan dari akses jalur Pantura yang biasanya melintasi Kota Tegal, dialihkan melewati Jalan Lingkar Utara.

Hal ini dilakukan agar masyarakat dari luar daerah yang melintas tidak bisa berhenti di Tegal.

Kebijakan ini menimbulkan sejumlah protes dari sejumlah pihak yang terdampak, namun wali kota dengan tegas tetap melakukan pembatasan tersebut.

 

Nihil Kasus Covid-19, Pemkot Tegal Akhiri PSBB dengan Penyalaan Sirine dan Kembang Api di Alun-alun

2. Isolasi Wilayah

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (29/3/2020), Dedy memberlakukan isolasi wilayah di Kota Tegal yang direncanakan berlaku selama 4 bulan.

Isolasi tersebut dilakukan selama 4 bulan, mulai hari Senin (30/3/2020), hingga Kamis (30/7/2020).

Namun ketika di konfirmasi awak media seusai rapat dengan Forkompimda, di Balai Kota Tegal, Sabtu (28/3/2020), Dedy mengatakan bahwa isolasi itu bisa diakhiri lebih cepat dengan melihat kondisi terkini penyebaran Virus Corona.

"Isolasi wilayah rencana mulai 30 Maret sampai 30 Juli. Bisa dipercepat melihat situasi terkini jika dirasa aman," kata Dedy.

Kebijakan pemkot yang hanya membuka satu akses jalan, yaitu di Jalan Proklamasi, bertujuan untuk membatasi akses bagi masyarakat.

"Ini memberikan akses terbatas kepada masyarakat. Yang akan melintas dikontrol kesehatannya dan ditanyakan keperluanya. Yang sehat ada kepentingan boleh melintas, yang tidak sehat dibawa ambulans ke rumah sakit untuk karantina," ujar Dedy.

Kebijakan ini lagi-lagi menuai kontroversi di kalangan pedagang kaki lima yang kesulitan mencari nafkah bila jalan ditutup.

Oleh karenanya, Dinas Sosial Kota Tegal kemudian memberikan bantuan kepada masyarakat yang dinilai membutuhkan.

3. Ajukan PSBB

Halaman
1234
Tags:
PSBBCoronaTegal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved