Breaking News:

Virus Corona

Berkaca pada Kebangkitan Nasional, Franz Magnis Suseno: Solidaritas dan Tertib, Kita Atasi Covid-19

Franz Magnis Suseno menyampaikan masyarakat mesti solid dan tertib dalam menghadapi pandemi Covid-19, Jumat (22/5/2020).

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Franz Magnis Suseno menyampaikan masyarakat mesti solid dan tertib dalam menghadapi pandemi Covid-19, Jumat (22/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Rohaniawan Rm. Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, turut angkat bicara terkait bencana Covid-19 yang melanda Indonesia.

Menurut Romo Franz, ada dua yang dibutuhkan Indonesia saat ini untuk melawan pandemi ini.

Hal itu disampaikan Franz Magnis dalam virtual konferensinya di kanal YouTube BNPB, Jumat (22/5/2020).

Franz Magnis Suseno, Jumat (22/5/2020). Romo Franz menyampaikan masyarakat mesti solid dan tertib dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Franz Magnis Suseno, Jumat (22/5/2020). Romo Franz menyampaikan masyarakat mesti solid dan tertib dalam menghadapi pandemi Covid-19. (Capture YouTube BNPB Indonesia)

Nihil Kasus Covid-19, Pemkot Tegal Akhiri PSBB dengan Penyalaan Sirine dan Kembang Api di Alun-alun

Semari memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei lalu, Franz mengobarkan kembali semangat kebangkitan tersebut untuk Indonesia agar segera bangkit mengatasi Covid-19.

"Pada 1908 siapa yang menyangka bahwa dalam situasi kolonialisme kuat, akan lahir Indonesia? Sekarang pun kita harus bangkit dan kita akan bangkit," ujar Franz.

"Jadi kita tetap harus bersemangat, kita sudah mengatasi macam-macam cobaan, di dalam cobaan Covid-19 kita pun tidak menyerah," tambahnya.

Berkaca pada spririt Kebangkitan Nasional, Franz meminta agar masyarakat saling bahu-membahu, dan membangun solidaritas.

Terutama bagi yang berekonomi lebih baik untuk terus menggandeng mereka yang sangat kesusahan akibat pendemi ini.

"Kalau kita digerakkan oleh semangat yang sama yang menggerakkan mereka yang mulai dengan kebangkitan nasional, yaitu kita harus maju bersama, harus saling menerima, saling gotong royong dalam situasi terancam oleh penyakit, kita jangan egois, jangan memikirkan diri sendiri, kita harus bangun solidaritas."

Tanya Ustaz: Berdosakah Mudik di Tengah Wabah Covid-19, Bagaimana Hukumnya?

Sayangkan Warga yang Abaikan Covid-19, Nikita Mirzani: Banyak Dokter dan Suster Meninggal, Percuma

"Kita mau bangun bersama, kita tidak akan meninggalkan siapa pun, semua termasuk persatuan kita dalam solidaritas kita maju bersama, terutama antara mereka yang dikaruniai kehidupan lumyan, yang barang kali secara ekonomi terjamin dengan mereka yang belum terjamin, " ujarnya.

Lebih lanjut, Romo Magnis juga menyampaikan bahwa solidarlintas juga haru menerobos segala pembatasan, lintas ras, lintas budaya, lintas suku, lintas batas-batas agama.

Di samping sikap solidaritas,ia mengingatkan kita semua untuk bersikap tertib menghadapi Covid-19.

Tertib yang dimaksud adalah melaksanakan protokol-protokol yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti menngunakan masker. harus bersih, cuci tangan, mengambil jarak.

Sebagai rohaniawan, Franz juga meminta setap menjaga jarak sekalipun dalam beribadah.

Dengan dua hal, solid dan tertib, Franz berharap Indonesia akan segera mentas dari permasalahan Covid-19.

"Kita juga harus tetap tertib, mungkin pandemi itu mengajar kita supaya tertib, memang kita jangan hidup seenaknya. Kalaupun ingin bersama, misalnya beribadat kita tetap jangan membentuk kerumunan,”  tutur Franz.

"Tuhan memberikan kita kemampuan untuk bertanggung jawab, oleh karena itu dalam situasi sekarang jangan bersikap peduli amat, melainkan harus tertib."

"Dengan solidaritas dan tertib, kita harapkan bangsa kita maju dan keluar dari masalah Covid," tegasnya.

Rekor Baru Covid-19 di Indonesia, Tambahan Hampir 1.000 Kasus Baru dalam Sehari, Terbanyak di Jatim

Simak videonya mulai dari menit ke 6.35:

Kemarahan sekaligus Kesedihan Aa Gym Lihat Bandara dan Mall Ramai saat Corona

Pendakwah KH. Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym memberikan tanggapan terkait ramainya kembali ruang-ruang publik, seperti bandara dan mall.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Dua Sisi tvOne, Kamis (21/5/2020), Aa Gym mengaku marah dan sekaligus merasa sedih menyaksikan kondisi yang terjadi tersebut.

Aa Gym menyayangkan sikap dari masyarakat yang masa bodoh di tengah pandemi Virus Corona dan juga penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi (kiri) dan kerumunan massa dalam seremoni penutupan McD Sarinah, Minggu (10/5/2020) malam.
Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi (kiri) dan kerumunan massa dalam seremoni penutupan McD Sarinah, Minggu (10/5/2020) malam. (Kolase (Isimewa/tribunnews) dan (KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo))

 Penjelasan Quraish Shihab soal Ziarah Kubur saat Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona

Seperti yang diketahui, sempat terjadi penumpukan calon penumpang di Bandara Soekarno Hatta beberapa hari lalu.

Selain itu, pusat perbelanjaan juga sudah mulai penuh menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Termasuk juga jalan-jalan kembali ramai yang diduga merupakan masyarakat yang nekat akan mudik.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum sadar dengan bahaya yang dapat ditimbulkan dari Virus Corona.

Ia mengaku jengkel dan merasa seperti tidak adil.

Karena di satu sisi lagi terdapat masyarakat yang sudah tertib untuk memilih berada di rumah.

Termasuk juga dirinya yang mengaku sudah sekitar dua bulan setengah menahan diri untuk tidak keluar rumah.

"Assalamualikum Wr. WB, jengkel ini sedang jengkel," ujar Aa Gym.

"Dan adalah saya merasa dikhianati melihat airport penuh, pasar-pasar penuh, di jalan-jalan penuh," sambungnya.

"Sedangkan kita sudah 2 bulan setengah berada di rumah menahan diri," jelasnya.

 Ali Ngabalin Tegas Sebut Belum Ada Pelonggaran PSBB, Erlina Burhan: Saya Ingin Memegang Perkataannya

Namun yang membuat sedih, Aa Gym masih melihat tempat-tempat ibadah, khususnya masjid masih kosong.

Kebanyakan masjid masih belum bisa menggelar kegiatan keagamaan secara normal.

Tidak hanya itu, Aa Gym lantas menyinggung pengorbanan yang dilakukan oleh para tenaga medis yang sudah berjuang maksimal.

Tanpa memikirkan risiko tinggi untuk tertular.

"Lihat masjid kosong sedih, para dokter, perawat mempertaruhkan nyawa, berjuang, para aparat juga habis-habisan," kata Aa Gym.

"Tetapi kita tidak bisa menjadi orang konyol gara-gara jengkel, kemudian kita bertindak yang sama," tegasnya.

Meski begitu, Aa Gym berharap masyarakat lebih bijak dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Dirinya tidak berharap ada timbul rasa kecemburuan karena merasa tempat-tempat publik lainnya sudah dibuka.

Selain itu, jangan sampai kondisi seperti itu justru memancing masyarakat lain untuk melakukan hal yang sama.

 Sebut Wajar Adanya Perubahan Kebijakan yang Dilakukan Jokowi, Ali Ngabalin: Namanya juga Presiden

Dirinya lantas menjelaskan bahwa tujuan berada di rumah bukan semata-mata hanya karena mengikuti aturan PSBB.

Melainkan ada yang jauh lebih baik, yakni mengamalkan sunnah dari Nabi.

Oleh karenanya, dengan tetap berada di rumah maka selain bisa dikatakan tertib namun juga akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

"Bagi kita diam di rumah itu bukan semata-mata PSBB, tetapi kita mengamalkan sunnah Nabi," jelasnya.

"Dalam Islam menjauhi kemudharatan itu lebih diutamakan daripada yang mendatangkan kemanfaatan."

"Jauhi penyakit lepra seperti kau menjauhi singa."

"Jadi kita di rumah itu adalah ibadah, punya nilai karena Allah," pungkasnya.

 109 Nakes di Ogan Ilir Dipecat, Bupati Sebut Tuntutannya Mengada-ada: Dalam Militer Itu Desersi

Simak videonya mulai menit ke-3.48:

(TribunWow/Rilo/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
CoronaCovid-19Hari Kebangkitan Nasional
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved