Breaking News:

Virus Corona

Penambahan Kasus Baru Corona Kembali Pecah Rekor, Begini Tanggapan Yurianto terkait Wacana PSBB

Penambahan kasus baru Virus Corona di Indonesia terus mengalami kenaikan pada beberapa hari terakhir.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
Youtube/metrotvnews
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Gedung BNBP yang tayang di kanal Youtube metrotvnews, Rabu (20/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Penambahan kasus baru Virus Corona di Indonesia terus mengalami kenaikan pada beberapa hari terakhir dan bahkan kembali memecahkan rekor sebelumnya.

Sebelumnya, rekor penambahan kasus baru terbanyak yakni tembus di angka 689 pada Minggu (13/5/2020).

Dilansir TribunWow.com, kini rekor tersebut kembali terpecahkan setelah pada update terbaru Rabu (20/5/2020), terdapat 693 penambahan kasus baru.

Suasana Pasar Anyar Kota Bogor di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar karena pandemi Covid-19, Sabtu (16/5/2020). Pasar Anyar Kota Bogor ramai pengunjung.
Suasana Pasar Anyar Kota Bogor di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar karena pandemi Covid-19, Sabtu (16/5/2020). Pasar Anyar Kota Bogor ramai pengunjung. ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

Anies Baswedan Tunjukkan Data di ILC, Tingkat Kesadaran Warga Jakarta Tertinggi, Ungguli Jawa Barat

Dengan begitu saat ini total kasus Corona di Tanah Air mencapai 19.189 kasus. 

Dengan rincian 4.575 orang sudah dipastikan sembuh dan 1.242 pasien dinyatakan meninggal.

Sementara itu, menanggapi kondisi tersebut, Juru Bicara Pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut bahwa penyebaran Virus Corona masih terus berlangsung.

Dirinya kemudian dengan tegas menampik adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menurutnya, sejauh ini pemerintah belum akan memutuskan untuk memberikan pelonggaran atau relaksasi.

Artinya, pemerintah masih dalam tujuan awal yakni melakukan penanganan Virus Corona secara maksimal.

Hal ini disampaikan Yurianto di Gedung BNBP yang tayang di kanal Youtube metrotvnews, Rabu (20/5/2020).

"Pemerintah sampai dengan saat ini belum melakukan relaksasi PSBB, pemerintah sampai saat ini masih tetap berpegang teguh pada protokol kesehatan dan pelaksanaan PSBB," tegasnya.

"Karena harus fokus melaksanakan ini dan terus menerus, ditunjang dengan melakukan masif pemeriksaan yang masal yang masif," imbuh dia.

Di ILC, Sudjiwo Tedjo Dukung Penuh Kebijakan Anies soal Mudik saat Corona: Budaya Bisa Diubah

Yurianto memastikan bahwa pemerintah terus aktif melakukan pengetesan dan kontak tracking untuk mendapati persebaran Virus Corona.

Dan setelah itu meningkatkan pelayanan kesehatan.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah pasien yang sembuh dan tentunya menekan angka kematian.

Menurutnya, penambahan banyaknya kasus Covid-19 pada beberapa hari terakhir juga tidak terlepas dengan sikap aktif pemerintah untuk meningkatkan pengetesan dan melakukan kontak tracking.

"Kemudian kontak tracking yang lebih agresif lagi, kalau kita temukan kasusnya kita isolasi dengan sebaik-baiknya, kalau ada yang sakit kita obati sebaik-baiknya," ungkap Yurianto.

"Komitmen pemerintah tetap melakukan ini, indikator keberhasilan kita adalah seberapa banyak kita dapat mengendalikan pertambahan kasus baru yang nantinya juga mampu mengendalikan kasus kematian," sambungnya.

Lebih lanjut, Yurianto mengatakan bahwa pemerintah masih terus melakukan berbagai kajian, berbagai skenario yang dirasa tepat untuk mengatasi atau setidaknya dapat menekan penyebaran Virus Corona.

Minta Pemerintah Pakai Faktor Budaya untuk Tangani Corona, Ridwan Saidi: Jangan Hamburkan Pesimisme

Halaman
123
Tags:
CoronaCovid-19Achmad YuriantoPSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved