Virus Corona
Minta Pemerintah Introspeksi terkait Corona, Anies Baswedan: Penentuannya Ada di 2 Minggu ke Depan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta agar pemerintah juga instropeksi diri terkait penanganan Virus Corona.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ia menolak dengan tegas soal wacana pelonggaran PSBB.
"Dan ini saya perlu garis bawahi kita semua yang berada di dalam pemerintahan juga harus introspeksi, harus konsisten ngirimkan pesan."
"Kata longgarkan itu tidak ada, kata kurangi itu tidak ada," ungkapnya.
Gubernur 50 tahun ini menegaskan pemerintah tak boleh setengah-setengah dalam menyampaikan kebijakan.
• Tak Bisa Salahkan Pemerintah soal Corona, Pakar Bandingkan dengan China hingga Korea: Kita Tak Punya
"Jangan itu dimuncul-munculkan, kita di pemerintahan juga harus konsisten."
"Jangan mengirimkan pesan yang bercampur, satu sisi tak akan boleh seakan dilarang, tidak," ungkap Anies.
Selain itu, Anies juga mengatakan bahwa mudik lokal pun tak boleh dilakukan.
"Kami di DKI Jakarta selalu mengirimkan pesan bahwa PSBB belum selesai, tetap tinggal di rumah, kalau ada yang bertanya mudik lokal boleh tidak, jawabnya tidak yang ada adalah mudik virtual," katanya.
Anies menyinggung bahwa salat Jumat yang wajib saja sudah dilarang, apalagi aktivitas lainnya yang tidak wajib.
"Karena di dalam masa PSBB kita semua dianjurkan tetap berada dalam rumah, kita semua tidak berkegiatan di luar, bahkan yang wajib-wajib saja termasuk salat Jumat sudah delapan minggu, salat Jumat itu tidak diselenggarakan, salat zuhur di rumah ini wajib itu ada nasnya, ini harus jadi pegangan," tegasnya.
• Di ILC, Ridwan Kamil Beri Kabar Menggembirakan Sebut Kasus Baru, Pasien, hingga Laju Corona Menurun
Lihat videonya mulai menit ke-16:29:
Pemerintah Gonta Ganti Aturan, IDI Sebut Satu di Antara Penyebab Indonesia Terserah
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara soal ramainya tagar 'Indonesia Terserah' di tengah pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Adib Khumaidi lantas ikut bersuara.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Selasa (18/5/2020) Adib Khumaidi mengatakan bahwa itu ungkapan sebuah keprihatinan dari tenaga medis.

• Penambahan Kasus Baru Corona Kembali Pecah Rekor, Begini Tanggapan Yurianto terkait Wacana PSBB
Pasalnya masyarakat masih banyak yang acuh dengan imbauan untuk menerapkan physical distancing.
"Sebuah bentuk keprihatinan kami terhadap proses penanganan Covid-19 ini karena kami masih melihat bahwa ada masyarakat yang masih abai," ujar Adib.
Adib menyebut, banyak orang tidak paham bahwa pembatasan sosial ini dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai Covid-19.