Virus Corona
Ironi di Tengah Pandemi, Abainya Masyarakat akan Protokol Kesehatan dan Jumlah Kasus yang Meningkat
Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat, namun masyarakat masih dinilai abai terhadap protokol kesehatan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Sehingga angka penularan di ketiga negara tersebut terus menurun seiring waktu.
"Nah, problemnya kalau saya bandingkan dengan apa yang dilakukan di Taiwan, di Korea, di China, di Jepang, yang masyarakatnya punya disiplin kuat, di kita tidak punya," terang Hasbullah.
• Sering Kritik, Amien Rais Minta Jokowi Jangan sampai Turun dari Jabatannya: Nanti Jauh Lebih Parah
Hasbullah menyebutkan bahwa kondisi Indonesia saat ini sama dengan di Taiwan yang tidak menerapkan lockdown.
Namun Taiwan memiliki alat yang dapat menghambat penyebaran Virus Corona di negaranya, yaitu kedisiplinan masyarakat dan penegakan hukum.
Sedangkan, dalam menghadapi pandemi Virus Corona, Indonesia tidak memiliki kedua penghambat tersebut.
Ia menilai penegakan protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah masih lemah, begitupun dengan masyarakat yang masih abai dengan aturan kesehatan.
"Ada situasi yang menunjang mereka bisa mengendalikan karena ada disiplin masyarakatnya dan ada disiplin penegakan hukum," kata Hasbullah.
"Di kita dua-duanya ini lemah," tambahnya.
Bila kondisi ini terus berlangsung, dikhawatirkan akan adanya lonjakan penularan Virus Corona setelah hari raya lebaran selesai.
Pasalnya, menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat Indonesia masih melakukan kebiasaannya untuk mudik dan berkumpul dengan keluarga.
Bahkan diberitakan juga bahwa pusat perbelanjaan kembali ramai karena masyarakat berbondong-bondong berbelanja untuk kebutuhan hari raya.
"Dari sisi kebijakan publik kita harus siap antisipasi setelah lebaran ini mau tidak mau antisipasi terjadinya lonjakan kasus," ujar Hasbullah.
"Yang terbaik jangan mengandalkan sampai ke rumah sakit, cegah sebelumnya," tandasnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-08:27:
(TribunWow.com)