Breaking News:

Virus Corona

Ironi di Tengah Pandemi, Abainya Masyarakat akan Protokol Kesehatan dan Jumlah Kasus yang Meningkat

Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat, namun masyarakat masih dinilai abai terhadap protokol kesehatan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase (Isimewa/tribunnews) dan (KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi (kiri) dan kerumunan massa dalam seremoni penutupan McD Sarinah, Minggu (10/5/2020) malam. 

"Konfirmasi kasus Covid-19 yang kami dapatkan pada hari ini meningkat 693 orang yang terinfeksi dari pencatatan laboratorium hari ini," ujar Yurianto.

"Sehingga, totalnya menjadi 19.189 orang," imbuhnya.

Corona Sempat Dianggap Layaknya Flu, JK Samakan Indonesia dengan Amerika: Terlalu Mengentengkan

Secara rinci, pemerintah memaparkan bahwa dari 19.189 kasus Covid-19, ada 18.912 orang yang diperiksa dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR).

Ada juga 277 orang yang diperiksa dengan metode tes cepat molekuler (TCM).

Sementara itu ingga Rabu (20/5/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.242 pasien yang meninggal setelah tertular virus corona.

Data ini diperoleh setelah pemerintah memastikan ada penambahan 21 pasien tutup usia.

"Jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 21, sehingga total pasien meninggal dunia sebanyak 1.242 orang," ujar Yurianto.

Sebut Masyarakat Indonesia Tak Punya Disiplin, Pakar: Antisipasi setelah Lebaran Ada Lonjakan Kasus

Masyarakat Indonesia Kurang Disiplin

Pakar kesehatan masyarakat, Prof. Hasbullah Thabrany, menyebutkan salah satu permasalahan penanganan Virus Corona di Indonesia adalah masyarakatnya yang kurang disiplin.

Hasbullah membandingkan dengan grafik penularan Virus Corona di Indonesia dengan grafik di Taiwan, China, Korea dan Jepang yang terus menurun.

Menurut Hasbullah, penyebaran Covid-19 di keempat negara tersebut dapat ditekan disebabkan oleh pemerintahnya yang tegas dan kedisiplinan masyarakat yang kuat.

Sedangkan di Indonesia, penegakan protokol kesehatan dinilai masih lemah, masyarakat Indonesia juga dikatakan tidak memiliki kedisiplinan yang tinggi.

Hal ini disampaikannya dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (19/5/2020).

Menurut Hasbullah, yang menjadi masalah di Indonesia adalah perilaku masyarakat yang dinilai kurang memiliki kedisiplinan.

Berbeda dengan negara Korea, China dan Jepang yang masyarakatnya memiliki disiplin tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaIndonesiaCovid-19Achmad Yurianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved