Virus Corona
Sebut Semua Negara Kalang Kabut Atasi Corona, Ali Ngabalin Bersyukur Indonesia Punya Satu Kebaikan
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menyebut semua negara di dunia sedang mengalami kalang kabut dalam mengatasi Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut semua negara di dunia sedang mengalami kalang kabut dalam mengatasi pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ali Ngabalin mengatakan banyak negara yang tidak lebih baik dari Indonesia dalam penanganan Virus Corona.
Hal ini disampaikan Ali Ngabalin dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (19/5/2020).

• Kata Ali Ngabalin soal Dampak Transportasi Jalan dan Isu Pelonggaran PSBB: Itulah Sebuah Kenyataan
Mulanya, Ali Ngabalin menanggapi soal berubah-ubahnya regulasi dari pemerintah terkait penanganan Virus Corona di Tanah Air.
Kondisi tersebut menurut Ali Ngabalin merupakan suatu hal yang wajar.
Berubahnya masalah regulasi atau keputusan, ujar Ali Ngabalin, karena disebabkan oleh kondisi yang ditimbulkan oleh Covid-19 memang sangat dinamis dan tidak bisa diprediksikan.
Ali Ngabalin lantas meminta masyarakat untuk bisa memahami seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Karena menurutnya, semua kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tujuannya tidak lain hanya untuk rakyat.
"Kalau tadi ada yang menyebutkan tentang perubahan dari satu regulasi ke regulasi lain, karena memang dinamisnya situasi ini," ujar Ali Ngabalin.
"Tidak saja di indonesia seluruh dunia menghadapi Corona ini dengan kalang kabut," jelasnya.
Menurut Ali Ngabalin, Indonesia masih jauh lebih baik dan beruntung karena mempunyai satu hal yang sangat ampuh untuk menghadapi wabah Corona saat ini.
• Soal Jokowi Target Kurva Corona Turun, Ali Ngabalin Minta Doa: Mei-Juni Itu Kan Panas Banget
Dirinya bersyukur di Indonesia masih banyak masyarakat yang mengerti tentang agama dan mengakui adanya Tuhan.
Hal itu diyakini mampu memberikan dampak yang luar biasa untuk bangsa dan negara Indonesia dalam rangka memerangi kasus Corona.
Selain juga ditambah dengan kesadaran tinggi dari seluruh masyarakat untuk mengikuti anjuran dari pemerintah.
"Syukur alhamdulillah di indonesia ini banyak sekali orang ahli-ahli agama, melakukan pendekatan kepada Tuhan kepada Allah SWT," ungkap Ali Ngabalin.
"Para ulama, para dai, para kyai, para ustaz, para tuan-tuan guru sehingga rahmat dari Allah itu selalu mewarnai kehidupan kita di tanah air," pungkasnya.
Target Kurva Corona Turun, Ali Ngabalin Minta Doa: Mei-Juni Itu Kan Panas Banget
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membahas target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan kurva pertumbuhan kasus Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Fakta di TvOne, Senin (18/5/2020).
Diketahui Jokowi menargetkan agar kurva pertumbuhan kasus Virus Corona (Covid-19) segera turun pada bulan Mei dan Juni.
Jumlah positif kasus Virus Corona diketahui sudah mencapai angka 18 ribu per Selasa (19/5/2020).
Ketika ditanya tentang target tersebut, Ali Ngabalin mengaku bersikap optimis.
• Iuran BPJS Naik di Tengah Pandemi Corona, Ali Ngabalin: Jangan Dulu Kita Berprasangka Buruk
"Kita optimis," tegas Ali Mochtar Ngabalin.
Ia juga menyinggung bulan Ramadan yang berlangsung dalam masa pandemi.
"Ramadan itu menurut ketentuan aturan agama saking panasnya sampai menghanguskan dari akar katanya," ungkap Ali Ngabalin.
Tidak hanya itu, ia menyinggung musim kemarau akan segera tiba.
"Kalau dilihat dari perkembangan situasinya, setelah Mei masuk Juni itu 'kan waktu panas banget," paparnya.
Ali Ngabalin kemudian mengungkapkan doanya agar target-target yang disampaikan Jokowi segera tercapai.
"Itu sebabnya kita berdoa pada Allah SWT, target-target yang dikemukakan Bapak Presiden terijabah doa banyak orang untuk republik ini," katanya.
"Sehingga kita bisa kembali dalam situasi yang normal. Hidup seperti biasa dengan satu kedisplinan baru yang diajarkan Corona," lanjut Ali.
Ali Ngabalin lalu menanggapi wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
• Mall dan Pasar kembali Ramai, Tokoh Masyarakat di Bekasi Pertanyakan Status PSBB: Omong Kosong
Awalnya ia menjelaskan alasan PSBB lebih dipilih daripada lockdown untuk mengatasi Virus Corona.
Seperti diketahui, beberapa negara menerapkan lockdown total untuk mencegah penyebaran virus.
"Kesimpulan yang pertama begini, wilayah Indonesia ini geografis yang berbeda dengan wilayah lain," ungkap pria berturban ini.
"Tata cara di Vietnam, Malaysia, China, dan negara-negara lain cara penanganan Covid ini berbeda," lanjut Ali.
Ia menyebutkan ada perbedaan Indonesia dengan negara-negara lain yang menjadi pertimbangan Jokowi.
"Di Indonesia ketika orang banyak mendesak presiden untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown, beliau tidak melakukan itu," paparnya.
"Beliau memilih untuk PSBB," ungkap Ali Ngabalin.
Menurut dia, alasan pemilihan PSBB adalah karena wilayah Indonesia yang luas dan jumlah masyarakatnya yang besar.
• Presiden Jokowi Tegaskan Belum Berlakukan Pelonggaran PSBB di Tengah Covid-19: Baru Sebatas Rencana
Lihat videonya mulai menit 4:00
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)