Breaking News:

Virus Corona

Menggebu-gebu Tegaskan Larang Mudik meski Tuai Penolakan, Anies Baswedan: Saya Bertanggung Jawab

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal larangan mudik bagi warga Ibu Kota jelang Hari Raya Idul Fitri.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Indonesia lawyers Club
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (19/5/2020). Anies Baswedan angkat bicara soal larangan mudik bagi warga Ibu Kota jelang Hari Raya Idul Fitri. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal larangan mudik bagi warga Ibu Kota jelang Hari Raya Idul Fitri.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengaku harus tegas melarang warganya mudik demi keselamatan penduduk Jakarta.

Bahkan, banyak yang menurutnya tak sejalan dengan kebijakan yang dibuatnya itu.

Viral video truk towing angkut pemudik, ternyata settingan. YouTuber buat klarifikasi, diunggah Rabu (6/5/2020).
Viral video truk towing angkut pemudik, ternyata settingan. YouTuber buat klarifikasi, diunggah Rabu (6/5/2020). (Capture Youtube Tribun Jateng)

 

Anies Beri Peringatan dalam PSBB Penghabisan: Jika Gagal Situasi akan Kembali seperti saat Maret

Mengaku Tetap Puasa, Pemudik yang Nekat Jalan Kaki dari Jakarta ke Solo Tempuh Jarak hingga 440 km

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (19/5/2020).

"Saya bertanggung jawab untuk melindungi warga Jakarta," ujar Anies.

"Karena itulah saya membuat peraturan ini, bukan untuk membuat sulit orang yang ingin pulang kampung."

Anies mengatakan, larangan mudik itu dilakukan demi mencegah penularan Virus Corona semakin luas.

Lantas, ia mengaku akan tegas menerapkan larangan mudik tersebut meski banyak warga yang memprotes.

"Tapi ini untuk membuat semua, termasuk Anda yang berencana pulang kampung terhindar dari potensi penularan Covid," jelas Anies.

"Dan saya harus tegas sampaikan ini, belum tentu populer, belum tentu disukai tapi ini demi keselamatan setiap warga Jakarta."

"Demi keselamatan Anda, saya, kita semua," sambungnya.

Anies Ungkap Kabar Baik PSBB 2 Minggu ke Depan, jika Berhasil maka akan Dimulai Fase Relaksasi

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan banyak keputusannya terkait Virus Corona tak disukai oleh sebagian warga.

Termasuk soal larangan pulang kampung jelang lebaran.

"Keputusan-keputusan seperti ini, keputusan yang bagi kita yang ingin bersenang-senang dihentikan itu tidak nyaman," tutur Anies.

"Ingin pulang kampung kok dihentikan, gimana rasanya?"

Meski mendapat banyak penolakan, Anies meminta warga untuk tak egois dan mengutamakan pulang kampung di saat pandemi.

Ia mengaku kini tengah memikirkan kepentingan seluruh warga Jakarta.

"Tapi ini kita menghadapi sebuah pandemi yang membutuhkan solidaritas kita semua untuk tidak egois, memikirkan kepentingan seluruh masyarakat."

"Dan saya ambil keputusan ini untuk melarang pergi, melarang pulang bukan untuk menyulitkan siapapun tapi untuk melindungi semua warga Jakarta," tandasnya.

Di ILC, Anies Gamblang Minta Pemerintah Instropeksi Diri: Harus Konsisten, Tak Ada Longgarkan PSBB

Simak video berikut ini menit ke-45.32:

 

 

Anies Baswedan Tegaskan Perpanjangan PSBB

Di sisi lain, sebelumnya Anies Baswedan kembali memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com, PSBB DKI Jakarta akan diperpanjang selama dua pekan mulai 22 Mei 2020 atau setelah tahap kedua berakhir.

Selama perpanjangan PSBB yang memasuki periode ketiga tersebut, Anies Baswedan tetap menegaskan tidak ada istilah pelonggaran.

Sebut Risiko Penularan Turun dari 4 Jadi 1, Anies Baswedan Tetap Perpanjang PSBB DKI Jakarta

Selain itu, Anies juga tidak akan membedakan penanganan Virus Corona dari segi umur.

Karena menurutnya, baik di bawah atau di atas usia 45 tahun, risiko penularannya akan sama.

Seperti yang diketahui, pemerintah pusat melalui Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebelumnya menyampaikan adanya pelonggaran kepada masyarakat dengan usia 45 tahun ke bawah.

"Tidak ada pelonggaran, tidak ada perbedaan usia, risikonya semua sama," ujar Anies dikutip dari acara Kabar Petang tvOne, Selasa (19/5/2020).

"Ketika kita berbicara tentang penularan, penularan bisa pada siapa saja," jelasnya.

Dirinya menyadari dari segi fatalitasnya, untuk masyarakat yang berusia 45 tahun ke atas atau bahkan lansia memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Meski begitu, dikatakan Anies, bukan berarti lantas membiarkan mereka yang berusia 45 tahun ke bawah untuk bisa beraktivitas.

Anies Baswedan Ungkap Peluang Jakarta Bisa Kembali Normal dan Bebas dari PSBB 2 Minggu Lagi

Yang ditekankan oleh Anies adalah meminimalisir terjadinya penularan.

Hal itu tentunya juga untuk menekan angka kematian.

"Memang risiko fatalitasnya berbeda, bagi yang lebih tua, lansia risiko kematiannya lebih tinggi, tetapi penularan bisa terus terjadi," ungkap Anies.

"Yang harus kita kendalikan adalah penularan," tegasnya.

Oleh karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku tidak ingin ada lagi kata pelonggaran PSBB.

Bahkan menurutnya, harus bisa lebih ditingkatkan.

Karena langkah utama untuk mempercepat mengatasi penyebaran Virus Corona tergantung kesadaran dari masyarakat untuk disiplin.

"Karena itu PSBB tetap sama, saya berkali-kali menegaskan bahwa jangan ada pembicaraan mengenai pelonggaran," terang Anies.

"Kita semua harus displin."

"Semakin banyak yang disiplin, maka semakin cepat," pungkasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaAnies BaswedanCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved