Indonesia Terserah
Pihak Istana Tanggapi soal 'Indonesia Terserah', Sebut Ada Faktor Kejenuhan Masyarakat di Rumah
Pihak Istana angkat bicara soal viral tagar 'Indonesia Menyerah'. Abetnego Tarigan mengungkap dua faktor
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak Istana angkat bicara soal viral tagar 'Indonesia Terserah'.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Plt Deputi 2 Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (17/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Abetnego Tarigan mengungkap dua faktor mengapa kini banyak masyarakat berada di luar rumah, hingga melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

• Ramai Indonesia Terserah Imam Prasodjo Sebut Dokter Kecewa: Tak Mungkin Bicara Saya akan Mogok
Abetnego Tarigan juga turut mengungkapkan rasa dukanya pada para tenaga medis.
Ia juga sempat menyindir banyaknya orang yang hadir dalam acara penutupan gerai McD Sarinah, pada Minggu (10/5/2020) lalu.
Awalnya, Abetnego menjelaskan bahwa dirinya sendiri juga lebih sibuk dan tak memiliki waktu dengan keluarga selama Covid-19.
"Jadi kalau dulu sebelum Covid itu saya lima hari itu Sabtu Minggu pasti bisa di rumah sekarang itu tujuh hari itu full bekerja."
"Malam ini saya menyiapkan bahan untuk persiapan nanti rapat evaluasi pelaksanaan Covid-19 besok," cerita Abetnego.
Ia lalu mengungkap rasa dukanya pada para tenaga medis.
Pasti cukup sulit apa yang mereka hadapi saat ini.
• Viral Indonesia Terserah, Dokter Covid-19 Ungkap Kekecewaannya: Rasanya Memang Pasti Sakit Hati
"Jadi hal-hal seperti ini sudah bisa membayangkan apalagi temen-temen medis yang mencurahkan banyak tenaga, pikiran dan juga risiko itu ada deket."
"Kalau saya mungkin enggak terlalu dekat ,karena berurusan sama dengan dokumen dan sebagainya-sebagainya gitu," ungkapnya.
Lalu, Abetnego menyinggung soal penelitian Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) yang menyebut kejenuhan masyarakat semakin tinggi.
"Tapi ini memang ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan terkait dengan, bagi kami juga itu ada beberapa waktu yang lalu dari Fakultas Psikologi UI, memang melakukan survei memang semakin hari itu tingkat kejenuhan masyarakat semakin tinggi di rumah," ungkapnya.
Selain itu, segi ekonomi juga menjadi alasan orang mau tak mau keluar rumah.