Virus Corona
Disinggung Strategi Hadapi New Normal, Ganjar Pranowo Siapkan APBD Pertolongan: Itu Konsep Besarnya
Ganjar Pranowo menyiapkan strategi penyelamatan untuk memasuki New Normal dengan RAPBD 2021 yang disebut dinamai APBD Pertolongan, Minggu (17/5/2020)
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyiapkan APBD Pertolongan sebagai bentuk skenario penyelamatan berbagai sektor, khususnya ekonomi saat menghadapi The New Normal Life.
Hal itu disampaikan saat Ganjar disinggung mengenai pertemuannya dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sabtu (16/5/2020).
Ganjar menyebutkan, pertemuannya dengan Erick Thohir tidak membahas secara khusus bagaimana bentuk dan jalannya The New Normal Life kelak.

• 3 Instruksi Erick Thohir terkait The New Normal BUMN, Wajibkan Pegawai di Bawah 45 Tahun ke Kantor
Namun, lebih kepada kesepakat untuk bersama-sama melaksanakan program-program yang bertujuan membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pascapandemi Covid-19.
"Kami tidak membicarakan secara khusus bagaimana new normal itu ada, tapi kami membahas secara ekonomi kira-kira ekonomi akan seperti apa," ucap Ganjar dikutip dari Inews, Minggu (17/5/2020).
Ganjar juga menyoroti merosotnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1 dan 2,6 % yang saat ini bakal dijadikan gambaran awal Pemprov Jateng menata ekonominya.
Tak hanya memperisapkan sektor-sektor besar, dalam pembahasannya bersama Erick Thohir pihaknya sepakat melaksanakan program-program yang bertujuan membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Maka dari itu, Pemprov Jawa Tengah telah mempersiapkan konsep RAPBD 2021 yang oleh Ganjar diberi judul APBD Pertolongan.
"Maka kita kemarin bicara untuk menyiapkan industri besarnya, namun demikian kemarin pak Erick Thohir bagaimana dengan industri kecil," ujar Ganjar.
"Maka industri kecil ada tiga tahap yang mesti kita siapkan, kondisi darurat yang mesti kita siapkan, terus jangka pendek dan jangka menengah."
"Yang jangka menengah ini harus kita atur nanti bagaimana pembangunan berjangkanya, khususnya dimulai dari RAPBD 2021 yang kita beri judul APBD Pertolongan, nah kalau ditanya rescue maka itu konsep besarnya," tambahnya.
• WHO Sebut Virus Corona Mungkin Tak Pernah Hilang hingga Masih Lama untuk Menuju ke Keadaan Normal
• Jika Pandemi Virus Corona Berakhir, Apakah Perlu Waktu Lama untuk Kembali ke Kehidupan Normal?
Disisi lain, pihaknya sangat sepakat bahwa yang perlu disiapkan nanti di era normal baru adalah peningkatan kewaspadaan sejak dini.
Pelaksanan regulasi apapun dalam rangka hal tersebut diharapkan mulai sekarang dapat jauh lebih diperketat.
Maka paihaknya telah menata berbagai sektor-sektor ekonomi seperti pasar dan industri.
Hanya saja, ia mengaku bahwa sekor sitem transportasi sama sekali dipersiapkan dalam rangka hal tersebut.
"Namun demikian, saya sangat sepakat kalau mau masuk normal baru yang mesti disiapkan adalah kewaspadaannya," tegas Ganjar.
"Maka dari sisi kuratifnya betul-betul siap, tapi dari sisi preventif dan promotif harus bisa lebih ketat lagi."
"Maka saya mendorong, bagaimana pasar-pasar ditata kemudian perusahaan-perusahaan besar ditata, yang belum nanti pada sitem teransportasinya."
"Ini yang kemarin kita rancang agar kehidupan barunya berjalan lebih baik," tandasnya.
Simak videonya mulai dari 4.10
Hal tersebut ia sampaikan dalam siaran persnya di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/5/2020), seperti dilansir oleh TribunWow.com.
Jokowi mengatakan, menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO), terdapat potensi bahwa Covid-19 tidak akan segera menghilang.
• Jelaskan soal Berdamai dengan Corona, Jokowi Sebut Bukan Berarti Menyerah: Yang Penting Produktif
• Sebut Corona Tak akan Hilang, Jokowi Minta Warga Kompromi dan Hidup Berdampingan: Ini Bukan Dilema
Walaupun kurva penyebaran sudah mulai melandai.
"Artinya kita harus berdampingan hidup dengan Covid. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," ujar Jokowi.
Ajakan tersebut juga selaras dengan pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengenai berdamai dengan Covid-19.
Menurutnya, berdamai dengan Covid-19 bukan berarti menyerah begitu saja.
Akan tetapi menyesuaikan diri dan melawan Covid-19 dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat.
Untuk itu pemerintah disebut oleh Jokowi akan mengatur tatanan kehidupan baru masyarakat atau disebut sebagai new normal.
"Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," ucap Jokowi.
• DPR Meminta Jokowi Batalkan Kenaikkan BPJS, Saleh Daulany: Kan Aneh Sekali saat Pandemi Malah Naik
• Perajin Kayu Ini Curhat Langsung ke Presiden Jokowi: Aduh Covid-19 Ini Buat Omzet Turun 50 Persen
Apabila sudah diputuskan, nantinya berbagai sektor usaha akan kembali dibuka.
Namun tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah meledaknya kasus Covid-19.
"Iya tentu saja nanti kalau sudah diputuskan, sektor-sektor usaha yang tutup dapat berangsur-angsur dibuka kembali. Tentu dengan cara-cara yang aman dari Covid agar tidak menimbulkan resiko meledaknya wabah."
"Saya ambil contoh misalnya rumah makan isinya hanya 50 persen, jarak antar kursi dan meja diperlonggar," ucap Jokowi.
Pemerintah juga akan melaksanakan evaluasi dengan melihat data dan fakta seperti kurva kasus baru, sembuh dan meninggal.(TribunWow.com/Rilo/Mawaski)