Virus Corona
Ungkit Janji DPR dan Jokowi, Didik J Rachbini Adu Mulut dengan Politisi PDIP: Tak Mau Dikritik?
Ekonom, Didik J Rachbini terlibat perdebatan dengan anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ekonom, Didik J Rachbini terlibat berdebat dengan anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno.
Dilansir TribunWow.com, perdebatan di antara keduanya itu terjadi saat membahas soal wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Didik bahkan sampai meyinggung aksi sejumlah pejabat yang langsung lapor polisi saat dikritik masyarakat.
Hal itu disampaikan dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Rabu (13/5/2020).

• MUI Keluarkan Fatwa soal Salat dan Takbir Idul Fitri: Bisa Dilaksanakan di Rumah Bersama Keluarga
• AS Mengatakan China Berusaha Mencuri Penelitian Vaksin hingga Hasil Uji Covid-19 Melalui Peretasan
Pada kesempatan itu, mulanya Hendrawan menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta warga berdamai dengam Virus Corona.
Meskipun berat, Hendrawan menyebut roda kesehatan dan ekonomi harus tetap berjalan untuk menjamin kehidupan masyarakat.
"Dalam kondisi berat seperti ini, kalau presiden mengatakan berdamai dalam kondisi Covid ini berarti dua roda ekonomi dan kesehatan berjalan bersama," ucap Hendrawan.
Pernyataan Hendrawan itupun langsung disahut oleh Didik.
Menurut Didik, pemerintah belum mencukupi kebutuhan tes Virus Corona.
Bahkan, menurutnya jumlah tes yang dilakukan Indonesia sama dengan negara kecil seperti Kamboja.
"Gini lah ya, saya tidak tahu, saya bukan ahli kedokteran, bukan ahli kesehatan. Rapid test itu masa sama dengan Kamboja? Kan keterlaluan," kata Didik.
"Rasio yang di-Rapid Test itu sangat rendah."
• Penderita Gagal Ginjal Ungkap Susahnya Jadi Penerima Bantuan BPJS: Harus Miskin dan Menderita Dulu
Didik mengatakan, minimnya jumlah alat tes yang disediakan pemerintah menunjukkan ketidakseriusan dalam menangani Virus Corona.
Lantas, menurut dia tak semua daerah bisa diterapkan pelonggaran PSBB.
"Itu kan tidak menunjukkan keseriusan dalam kerja," ucap Didik.