Terkini Daerah
Kesaksian Warga Korban Banjir Bandang di Aceh, Lihat Barang Berharga Hanyut dan Tak Bisa Ambil Baju
Banjir bandang yang menerjang Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah membuat warga terpaksa mengungsi sementara.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Dikutip dari Serambinews.com, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Kepala Desa atau Reje (Keucik) Kampung Paya Tumbi Baru, Idrus Saputra menerangkan kronologi bencana yang menimpa daerahnya.
Setelah hujan deras yang turun sejak siang, tiba-tiba air meluap dari kawasan Singah Mata yang berjarak 1 kilometer dari Paya Tumpi Baru.
"Hujan deras terjadi sejak jam 14.00 tadi," kata Idrus Saputra.
"Satu jam kemudian, air selokan di depan rumah tiba-tiba meluap dan sekitar jam tiga lewat, air besar bercampur lumpur menghantam pemukiman kami," lanjutnya.
Ia membenarkan banyak warga panik dan hanya dapat menyelamatkan diri.
"Jadi apa yang bisa kami selamatkan, kami bawa. Kalau yang lain, tidak mungkin karena keselamatan lebih penting," papar Idrus.
Idrus sendiri menyebutkan kehilangan mobilnya karena terseret arus dan menyangkut di pagar rumah.
Ia sebelumnya sempat berusaha memindahkan mobil tersebut, tetapi tidak terselamatkan.
"Rumah saya untuk sementara tidak bisa ditempati karena sudah dipenuhi lumpur," jelas Idrus.
"Bahkan mobil saya, meski sempat saya pindahkan, tapi akhirnya ikut terbawa banjir," tambahnya.
Bupate Aceh Tengah Shabela Abubakar menyebutkan dirinya telah menyiapkan posko pengungsian bagi korban banjir.
"Kami sudah menyiapkan tempat penampungan bagi para korban, termasuk juga segera membuat dapur umum bagi para pengungsi," kata Shabela Abubakar.
Ia meminta warga agar dapat mengungsi ke tempat yang lebih aman karena dikhawatirkan akan ada banjir susulan.