Breaking News:

Virus Corona

Soroti Penanganan Corona, Faisal Basri: Sidang Kabinet Itu yang Presentasi Bukan Ahli, tapi Menko

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan siapa sebenarnya pemimpin penanganan Virus Corona di Indonesia. Sindir Menko Luhut Pandjaitan.

YouTube Najwa Shihab
Ekonom senior, Faisal Basri (kanan), dan Presenter Najwa Shihab (kiri) dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (13/5/2020). 

Faisal Basri menyimpulkan banyaknya penambahan kasus baru tersebut tidak terlepas dengan keaktifan dari pemerintah, mulai dari melakukan banyak tes maupun kontak tracking.

"Hari ini itu 689 kasus baru, nah kalau kita lihat menariknya saya bukan ahli epidemologi cuman lihat dari perilaku statistik, itu statistik harian Indonesia delicasisnya itu naik turun enggak karu-karuan," ujar Faisal Basri.

"Itu fungsi dari apa sih, fungsi dari tes, semakin banyak tes semakin banyak kasus baru ditemukan," jelasnya.

"Kalau tidak ada tes, hari ini misalnya tesnya agak turun ya kasusnya turun."

Lebih lanjut, Faisal Basri mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk melakukan deteksi Virus Corona yaitu dengan cara pengetesan, tidak ada cara lain.

Karena yang dihadapi adalah sesuatu yang tidak terlihat.

"Jadi tolong menurut saya, sense of crisis-nya itu betul-betul ditunjukkan gitu ya," ucap Faisal.

"Yang kita lawan adalah virus yang tidak kelihatan dan caranya adalah dengan tes," sambungnya.

 WHO Peringatkan Kemungkinan Virus Corona Tidak anak Pernah Hilang dan Ada Dalam Waktu Lama

Faisal Basri lalu mempertanyakan apa sebenarnya yang menjadi kendala pemerintah masih kurang dalam melakukan pengetesan.

Dirinya lantas menyinggung negara-negara yang bisa dikatakan lebih miskin dari Indonesia, seperti Bangladesh.

Menurutnya, Bangladesh mampu melakukan tes sebanyak 800 per 1 juta penduduk.

Sedangkan Indonesia baru bisa melakukan pengetesan sekitar 600-an.

"Jadi tes kita itu baru 600-an per satu juta penduduk," kata Faisal.

"Alasannya katanya alat-alat tes kurang di dunia, semua negara perlu, kok Bangladesh bisa 800."

"Kok negara-negara yang lebih miskin dari kita bisa banyak, karena apa?," tanya Faisal.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Faisal BasriVirus CoronaCovid-19Mata NajwaNajwa ShihabLuhut Binsar Pandjaitan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved