Breaking News:

Virus Corona

Soroti Penanganan Corona, Faisal Basri: Sidang Kabinet Itu yang Presentasi Bukan Ahli, tapi Menko

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan siapa sebenarnya pemimpin penanganan Virus Corona di Indonesia. Sindir Menko Luhut Pandjaitan.

YouTube Najwa Shihab
Ekonom senior, Faisal Basri (kanan), dan Presenter Najwa Shihab (kiri) dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (13/5/2020). 

Sementara itu terkait rencana relaksasi atau pelonggaran pembatasan sosial bersakala besar (PSBB), Faisal Basri mengatakan tidak mempermasalahkan andai memang sudah direncanakan dengan baik.

Dirinya lalu mencontohkan negara-negara yang sudah melakukan relaksasi seperti misalnya Jerman, Spanyol maupun Italia.

Apakah Pengering Tangan atau Hand Dryer Bisa Membunuh Virus Corona? Simak Penjelasan Dokter

Menurutnya, mereka memang sudah sepantasnya melakukan relaksasi karena kurva penyebaran Virus Corona sudah menurun.

Meski begitu, sebenarnya bukan jaminan jika kurva menurun untuk melakukan pelonggaran PSBB, karena ditakutkan adanya gelombang baru.

"Setidaknya kalau disiapkan sih oke saja, tetapi relaksasi itu yang terjadi di seluruh dunia yang melakukan relaksasi entah Jerman, Spanyol, Italia itu delive cases turun kematiannya juga turun," kata Fisal Basri.

"Active cases sudah mengalami penurunan, walaupun akumulatifnya naik terus tetapi delive cases dan active cases turun," jelasnya.

"Active cases itu akumulatif cases dikurangi dengan yang sembuh dikurangi dengan jumlah yang mati."

"Jadi turun pun belum jadi jaminan, turun pun kita harus disiplin," pungkasnya.

Apakah Berkumur dengan Air Garam Bisa Matikan Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru

Simak videonya mulai menit ke- 12.31

Faisal Basri Pertanyakan Kendala Rendahnya Tes Corona

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan masih rendahnya pengetesan Corona yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Faisal Basri menyebut pengetesan sangat efektif untuk dapat mengatasi penyebaran Covid-19.

Menurutnya, semakin banyak tes yang dilakukan, maka semakin banyak pula kasus positif yang ditemukan.

 Pakar Epidemiologi Minta Pemerintah Harus Penuhi 3 Indikator Ini sebelum Lakukan Pelonggaran PSBB

Dirinya lalu mencontohkan banyaknya penambahan jumlah kasus pada Rabu (13/5/2020) yang mencapai 689 kasus baru.

Penambahan 689 bisa dikatakan sebagai yang terbanyak sejak diumumkannya kasus pertama di Indonesia.

Halaman
123
Tags:
Faisal BasriVirus CoronaCovid-19Mata NajwaNajwa ShihabLuhut Binsar Pandjaitan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved