Virus Corona
Soal Wacana Pelonggaran PSBB, Imam Prasodjo Ungkap Risiko Besar Penularan Corona: Presiden Geregetan
Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo buka suara soal wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Karena itu, Imam kembali mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menaati aturan pemerintah.
Melanjutkan penjelasannya, ia justru menyebut Jokowi tengah geregetan karena angka korban Virus Corona makin bertambah.
Hal itu pula yang disebutnya menjadi alasan Jokowi akhirnya menargetkan penurunan Virus Corona pada Mei 2020.
"Oleh karena itu fokus yang utama menurut saya adalah bagaimana mendisiplinkan kita, bagaimana menyinergikan seluruh sektor," ucap Imam.
"Dan juga katakan itu Pak Presiden geregetan supaya ini bisa lebih serius."
"Itu geregetan dengan cari apa alternatifnya, supaya jangan sampai di satu sisi pengin cepat tapi action di lapangan ada kesan ini tidak akan mempercepat penurunan," tandasnya.
• Ferdian Paleka Sempat Kelabui Petugas Pos PSBB, Polisi: Pintar-pintar Dia Aja Main Kucing-kucingan
Simak video berikut ini menit ke-8.37:
Jokowi Marah Besar
Di sisi lain, sebelumnya Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini dalam kondisi marah besar.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan Pandu Riono itu disampaikan setelah Jokowi menargetkan kurva wabah Virus Corona harus turun Mei 2020 ini.
Terkait hal itu, Pandu Riono menduga kemarahan Jokowi itu disebabkan karena korban Virus Corona terus berjatuhan.
Padahal, banyak warga yang kini menderita karena kesulitan ekonomi.
• Sering Kritik Jokowi, Rocky Gerung Tetap Pilih Jadi Oposisi: Artinya Saya Ingin Dia Jadi Otoriter
Hal itu disampaikan Pandu Riono dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (10/5/2020).
Mulanya, Pandu menyoroti soal rencana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah.
Menurutnya, keputusan itu perlu direncanakan secara matang sebelum benar-benar diterapkan.
"Direncanakan boleh tetapi direncanakan dengan baik, lebih baik internal di dalam dengan ahli, dengan lintas sektoral," ujar Pandu.