Terkini Daerah
Seusai Pemeriksaan Kejiwaan 1 Keluarga di Bantaeng, 2 Kakak Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Ros
Polisi telah menetapkan 2 orang tersangka dari satu keluarga di Bantaeng yang menghabisi nyawa anggota keluarga mereka sendiri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Meskipun sudah menemukan motif Siri, pihak kepolisian tidak menutupi adanya praktik ilmu hitam dalam kasusi ni.
Wawan mengatakan kasus tewasnya ROS masih diselidiki lebih lanjut.
"Terkait motifnya kita tidak berhenti. Isu yang berkembang di lapangan mengenai ilmu hitam tidak tertutup kemungkinan kita lakukan (pemeriksaan) untuk mengurai motif-motif lain," kata dia.
'Siri' Jadi Alasan Tewasnya ROS
Wawan mengatakan berdasarkan pengakuan para pelaku, ROS tewas bukan karena praktik ilmu hitam, namun karena 'Siri'.
Berdasarkan penjelasan TribunBantaeng.com, 'Siri' merupakan istilah dari bahasa Bugis-Makassar.
Kalimat tersebut memiliki makna keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.
Diketahui korban tewas yakni ROS ternyata berhubungan badan dengan Usman alias Sumang, pria yang masih merupakan sepupu sendiri.
"Korban adalah ROS, 16 tahun, kelas dua SMA. Ini adalah anak kelima. Motif Pembunuhannya kasus siri. Kasus harga diri, malu. Bahwa korban ini ada hubungan sama orang lain atas nama Usman alias Sumang."
"Keluarga ini malu karena salah satu keluarganya (korban-red) berhubungan dengan Usman sehingga dia melakukan pembunuhan," kata Wawan dalam tayangan live di InewsTV sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Minggu (10/5/2020).
• Tak Terima Anak Gadisnya Diperkosa, sang Ayah Habisi Kedua Orangtua Terduga Pelaku Pakai Linggis
Drama Penyanderaan dan Kerasukan
Kasus bermula ketika anggota keluarga pelaku menahan seorang warga yang sedang melintas di depan rumah.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (11/5/2020), awalnya aksi penyanderaan tersebut dilakukan oleh Darwis atau DA (50).
Ia mengamuk dan membacok seorang warga bernama Enal (25) di Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, Sulawesi Selatan.
• Viral karena Ngaku Dapat Rp 1500 per Hari dari Hasil Mulung, Abah Tono Ternyata Punya Rumah Tingkat
Tak hanya mengamuk, DA juga menyandera dua warga bernama Usman (34) dan Irfandi (18) di dalam kediamannya.