Virus Corona
Pelonggaran PSBB, Jokowi Minta Dilakukan secara Hati-hati, Ingatkan Tingginya Kasus di Pulau Jawa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pihaknya untuk berhati-hati dalam rangka pelonggaran penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Maka dari itu, harus benar-benar mengacu pada data yang ada di lapangan.
Kemudian yang terakhir mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa semuanya didasarkan pada data-data lapangan pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar,"
"Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB ini," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.22
Pengujian Spesimen PCR Corona Jauh dari Target
Pengujian spesimen polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Virus Corona di Indonesia masih jauh dari kata target.
Hal tersebut diakui sendiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diungkapkan dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (11/5/2020) yang dikutip dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi mengatakan kemampuan pengujian spesimen PCR masih di angka 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari.

• Pemerintah Klaim Kasus Positif Corona di Jakarta Menurun, Benarkah Demikian? Cek Fakta dan Datanya
Jumlah tersebut, menurut Jokowi masih jauh dari target yang sudah direncanakan.
Jokowi sebelumnya menargetkan pengujian sampel PCR bisa sampai 10 ribu per harinya.
Itu artinya untuk saat ini masih setengah dari target yang ditentukan.
Maka dari itu, Jokowi meminta untuk bisa meningkatkan kapasitas pengujian spesimen PCR.
Hal itu bertujuan dalam rangka percepatan penanganan penyebaran Covid-19.
"Berkaitan dengan perbaikan total pada kapasitas kecepatan pengujian spesimen PCR," ujar Jokowi.
"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari," jelasnya.