Virus Corona
Heran Jatim Macet, Ahli Epidemiologi Sebut Warga 'Kucing-kucingan' dengan Petugas: Tahu Jalan Tikus
Ahli Epidemiologi Windhu Purnomo menanggapi situasi di Jawa Timur yang masih ramai meskipun ada PSBB.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Dilansir TribunWow.com, awalnya Khofifah menerangkan sosialisasi PSBB di wilayahnya.
"Sebetulnya ini sudah tiga mingguan yang lalu. Saya sampai mengajak beberapa bupati yang warganya banyak menjadi perantau di Jabodetabek," jelas Khofifah Indar Parawansa.
"Saya juga mengajak Asosiasi Penjual Sate Madura untuk sama-sama mengimbau jangan mudik di lebaran tahun ini karena pandemi Covid," lanjut dia.
Sosialisasi juga dilakukan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota keluarganya agar tidak perlu pulang kampung.
"Kita juga sudah mengeluarkan surat edaran sejak 7 April lalu, ASN dan keluarganya tidak boleh mudik pada lebaran tahun ini," papar Khofifah.
Menurut Khofifah, hal tersebut sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo terkait anjuran tidak perlu mudik.
Selain itu, Khofifah menyebutkan sudah menyiapkan bantuan sosial (bansos).
Bansos nantinya akan diberikan kepada warga non-KTP Jatim yang berdomisili di wilayah tersebut dan turut terdampak pandemi.
Menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri yang identik dengan tradisi mudik, Khofifah menyiapkan skema pintu masuk ke wilayah Jawa Timur.

• Najwa Shihab Singgung Jalan Masih Ramai meski PSBB, Jokowi: Aktivitas Bisa Dilakukan tapi Jaga Jarak
Menurut dia, ada sejumlah pintu masuk yang harus diawasi terkait larangan mudik.
"Sebetulnya sejak tiga minggu yang lalu, pintu masuk ke Jawa Timur; satu dari Ngawi, dua dari Tuban, tiga dari Banyuwangi, empat dari Juanda," papar Khofifah.
"Sebetulnya sama ini semua kita sudah menyiapkan pemeriksaan berlapis, dari mulai Tuban dan Ngawi," jelasnya.
Ia menyebutkan sudah memulai pemeriksaan sejak tiga minggu lalu saat masyarakat banyak melaksanakan tradisi ziarah makam wali.
"Itu sudah dilakukan pemeriksaan berlapis, mereka dipersilakan kembali," ungkap mantan Menteri Sosial ini.
Tidak hanya di tingkat provinsi, pemerintah kabupaten dan desa sudah diimbau untuk menyiapkan satu pintu masuk ke wilayah masing-masing.