Terkini Nasional
Haris Azhar: Kalau Mau Beresin Mafia Peradilan di Indonesia, Setengahnya Itu dengan Tangkap Nurhadi
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar terang-terangan mengungkapkan bahwa banyak permasalahan di balik kasus menghilangnya Nurhadi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Nah jadi sebetulnya jejaknya banyak," katanya.
"Dan saya cukup menikmati orang yang bisa mendeteksi seperti Bung Boyamin ini."
"Persolannya adalah KPKnya yang tidak mau, mau memangung persepsi secara quantity bahwa tidak ada kasus korupsi," ungkapnya.
Oleh karena itu, Haris Azhar menyimpulkan bahwa ketidakadaan atau berkurangnya kasus korupsi di Indonesia bukan karena memang tidak ada kasusnya menurun.
Namun karena KPK yang tidak aktif dalam melakukan penanganan.
"Ketiadaannya bukan karena kasus korupsi zero, karena memang enggak ditangani kasusnya, salah satunya Nurhadi yang enggak ditangkap," pungkasnya.
• Jika Harun Masiku Belum Meninggal, MAKI Sebut Ada yang Sengaja Sembunyikan: Banyak Pihak Terancam
Simak videonya mulai menit ke-11.00
Hidup Mewah Nurhadi selama Jadi Buron
Dilansir TribunWow.com, sampai saat ini, buron Nurhadi disebut masih hidup secara mewah hingga memiliki sejumlah cicilan apartemen.
Hal itu disampaikan secara gamblang oleh Koordinator Masyarakat Anti-korupsi (MAKI), Boyamin Saiman dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (11/5/2020).
Selain memiliki cicilan apartemen, Nurhadi juga dikabarkan sempat menukarkan uang senilai 3 miliar rupiah selama sepekan.
Menurut Boyamin, hal itu sebenarnya bisa digunakan untuk melacak keberadaan Nurhadi.
"Infomasi uang di money changer, periode terakhir itu sebenarnya terpantau 2018," kata Boyamin.
"Tapi maksud saya ini kan informasi yang bagus, oh dia (Nurhadi) menukarnya di situ 2013 sampai 2018, 5 tahun loh."
Tak hanya itu, Boyamin pun menunjukkan bukti pembayaran cicilan apartemen Nurhadi.

• Jadi Buronan KPK, Harun Masiku Diisukan Tewas Ditembak Mati, Koordinator MAKI: Dia Enggak Punya Duit