Terkini Nasional
Haris Azhar Blak-blakan Sebut KPK Sengaja Tak Mau Tangkap Nurhadi: Dia Itu Banyak Bantu Pejabat
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar menilai bahwa kasus Nurhadi bersinggungan dengan banyak kasus tokoh lain.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi hingga kini masih menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nurhadi diketahui diterapkan oleh penyidik KPK sebagai tersangka kasus suap-gratifikasi Rp 46 miliar.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Senin (12/5/2020), Nurhadi kini dikabarkan tengah berada di Jakarta menempati sebuah apartemen mewah.

• MAKI Ungkap Hidup Mewah Nurhadi meski Jadi Buronan KPK, Bayar Cicilan Apartemen 250 Juta Sebulan
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar menilai bahwa kasus Nurhadi bersinggungan dengan banyak kasus tokoh lain.
"Kalau menurut saya yang sejauh saya amati memang gampang ya kalau masyarakat mau merunut kronik KPK yang penyidiknya memeriksa Nurhadi itu banyak bersinggunggan sekali dengan banyak kasus."
"Kasus itu kan ada hakim, ada pengacara, ada macam-macam," ujar Haris Azhar.
Sehingga, Haris menegaskan bahwa jika memang ingin menuntaskan banyak kasus di Indonesia maka akan lebih mudah menangkap Nurhadi terlebih dahulu.
Pasalnya, Nurhadi banyak membantu tokoh atau pejabat tertentu.
"Jadi memang Nurhadi ini saya selalu ke banyak orang, kalau mau beresin mafia peradilan di Indonesia, setengahnya itu dengan cara Nurhadi ini."
"Jadi memang dia itu banyak membantu pejabat atau petinggi-petinggi, atau memang konglomerat-konglomerat di negeri ini yang banyak itu," ujar dia.
• Jadi Buronan KPK, Harun Masiku Diisukan Tewas Ditembak Mati, Koordinator MAKI: Dia Enggak Punya Duit
Soal Nurhadi dikabarkan bisa menukar uang hingga miliaran rupiah serta dijaga oleh pengawal dengan barang-barang mewah, Haris menilai itu mudah bagi buron KPK tersebut.
"Kalau cuma dia dikawal pakai motor, di Cimahi itu mah murah, tukar uang Rp 3 M itu receh itu."
"Nah jadi sebetulnya jejaknya banyak," katanya.
Pada kesempatan itu Haris memuji Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI), Boyamin Saiman yang telah melacak aktivitas Nurhadi.
"Dan saya cukup menikmati orang yang bisa mendeteksi seperti Bung Boyamin ini," pujinya.