Terkini Nasional
Haris Azhar Blak-blakan Sebut KPK Sengaja Tak Mau Tangkap Nurhadi: Dia Itu Banyak Bantu Pejabat
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar menilai bahwa kasus Nurhadi bersinggungan dengan banyak kasus tokoh lain.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Haris secara gamblang menyebut bahwa Nurhadi tidak kunjung tertangkap lantaran KPK memang sengaja tak menangkapnya.
"Persolannya adalah KPKnya yang tidak mau, mau memangung persepsi secara quantity bahwa tidak ada kasus korupsi."
"Ketiadaannya bukan karena kasus korupsi zero, karena memang engggak ditangani kasusnya, salah satunya Nurhadi yang enggak ditangkap," tegas Haris.
• Buron KPK Harun Masiku Mendadak Dikabarkan Meninggal Dunia, MAKI Ungkap Alasannya: Sama Sekali Blank
Lihat videonya mulai menit ke-11:03:
Hidup Mewah Nurhadi selama Jadi Buron
Dilansir TribunWow.com, buron hingga kini, Nurhadi disebut masih hidup secara mewah hingga memiliki sejumlah cicilan apartemen.
Hal itu disampaikan secara gamblang oleh Koordinator Masyarakat Anti-korupsi (MAKI), Boyamin Saiman dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (11/5/2020).

• Jadi Buronan KPK, Harun Masiku Diisukan Tewas Ditembak Mati, Koordinator MAKI: Dia Enggak Punya Duit
• Buron KPK Harun Masiku Mendadak Dikabarkan Meninggal Dunia, MAKI Ungkap Alasannya: Sama Sekali Blank
Selain memiliki cicilan apartemen, Nurhadi juga dikabarkan sempat menukarkan uang senilai 3 miliar rupiah selama sepekan.
Menurut Boyamin, hal itu sebenarnya bisa digunakan untuk melacak keberadaan Nurhadi.
"Infomasi uang di money changer, periode terakhir itu sebenarnya terpantau 2018," kata Boyamin.
"Tapi maksud saya ini kan informasi yang bagus, oh dia (Nurhadi) menukarnya di situ 2013 sampai 2018, 5 tahun loh."
Tak hanya itu, Boyamin pun menunjukkan bukti pembayaran cicilan apartemen Nurhadi.
Bahkan, meski masih jadi buronan KPK, Nurhadi disebutnya masih memiliki 3 cicilan apartemen mewah.
"Jadi bisa dilacak rekeningnya, saya juga punya rekening menantunya," jelas Boyamin.
"Yang terakhir kan yang belum saya sempat kasihkan kan misalnya kuitansi apartemen itu kan, satu cicilannya aja 250 juta."
"Ada yang 100 (juta), bahkan saya cetak ini," sambungnya.
• KPK Diminta Selidiki Dugaan Korupsi dalam Proyek Kartu Prakerja yang Telan Anggaran Rp 5,6 Triliun
