Breaking News:

Virus Corona

Konspirasi Covid-19 di Mata Nadiem Makarim, Jerinx, dan dr. Tirta, Malas Berpikir Vs Kebohongan WHO

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Musisi Jerinx, dan infuencer dr. Tirta menjabarkan tanggapan mereka soal teori konspirasi Covid-19

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kolase (YouTube Najwa Shihab), (Instagram/@jrxsid), (YouTube InCipeng WeTrust)
Mendikbud Nadiem Makariem (kiri), Musisi Jerinx (tengah), influencer dr. Tirta (kanan). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Musisi Jerinx, dan infuencer dr. Tirta menjabarkan tanggapan mereka soal teori konspirasi Covid-19 

TRIBUNWOW.COM - Belakangan ini pembicaraan tentang teori konspirasi pandemi Virus Corona (Covid-19) menjadi ramai di publik.

Banyak tokoh menyampaikan pendapatan mereka mengenai teori konspirasi tersebut.

Mulai dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang keras membantah teori konspirasi, hingga musisi Jerinx yang percaya soal adanya konspirasi di balik pandemi Covid-19.

Petugas TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, bersiap memakamkan korban Covid-19, Rabu (6/5/2020). Mereka tetap bersemangat menjalankan tugasnya yang beresiko terpapar Covid-19 meskipun tengah menjalankan ibadah puasa. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Petugas TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, bersiap memakamkan korban Covid-19, Rabu (6/5/2020). Mereka tetap bersemangat menjalankan tugasnya yang beresiko terpapar Covid-19 meskipun tengah menjalankan ibadah puasa. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Berikut ini adalah pandangan dari tiga tokoh yang namanya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia mengenai teori konspirasi pandemi Covid-19.

Nadiem Makariem: Cara Berpikir Malas

Pertama ada pendapat dari Mendikbud Nadiem Makarim yang menganggap bahwa percaya kepada teori konspirasi adalah cara berpikir orang yang malas.

Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Selasa (5/5/2020), awalnya Nadiem mengatakan hal terpenting dalam melawan Covid-19 adalah mengontrol emosi dan menggunakan akal sehat untuk memilah-milah informasi.

Nadiem menjelaskan ketika seseorang panik maka orang tersebut akan kehilangan kendali.

"Karena bawaannya mau panik, bawaannya ketakutan, dan itu mungkin yang merupakan tantangan utama adalah agar tidak lose control, untuk menjaga akal sehat," paparnya.

Di sisi lain, ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sendiri maka ia akan mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang rasional untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya maupun asetnya.

"Tapi bagi yang panik, reaktif itu akan kemana-mana, dan menjadikan pola pikir yang tidak sehat," ujar Nadiem.

Presenter kondang Najwa Shihab kemudian menyinggung soal orang-orang yang tidak rasional akhirnya berlari ke teori konspirasi.

"Banyak sekali akhirnya muncul seperti yang tadi kebohongan itu muncul dan dibalut seolah-olah ini valid," kata Najwa.

"Teori-teori konspirasi yang kemudian muncul," lanjutnya.

Najwa mengatakan juga bahwa teori-teori konspirasi turut digandrungi di negara-negara yang tingkat pendidikannya juga lebih maju dibanding Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
konspirasiCovid-19Nadiem MakarimJerinx
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved