Virus Corona
Jokowi Targetkan Corona Turun Mei, Effendi Gazali Duga Gara-gara Presiden Dengar Prediksi Singapura
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengatakan bahwa dirinya menargetkan penurunan kurva penyebaran Covid-19 harus dimulai bulan ini.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengatakan bahwa dirinya menargetkan penurunan kurva penyebaran Covid-19 harus dimulai bulan ini.
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai ada tiga alasan mengapa Jokowi mengatakan hal demikian.
Hal itu disampaikan Effendi Gazali melalui acara Apa Kabar Indonesia tvOne pada Kamis (8/5/2020).
• Effendi Gazali Nilai Jokowi Mulai Kesal dengan Jajarannya soal Masalah Corona: Agak Dikibulin Kan
Pertama, Effendi menilai bahwa Jokowi sudah mulai kesal dengan bawahannya terkait penanganan Covid-19.
"Bang Ege (Effendi Gazali) ini begitu mengejutkan kalau kita mendengar pernyataan presiden memang kebijakan-kebijakan ini sekarang kebijakan, ini sekarang sudah arahan perintah untuk jajaran ini, apa maksudnya," tanya presenter.
Mulanya, Effendi menjawab bahwa dirinya mendukung Jokowi maupun Satgas Covid-19 agar cepat berakhir.
"Tiga hal yang pertama pasti kita semua sependapat mendukung Pak Presiden dan Pak Ketua Gugus Tugas kalau bisa cepetlah Covid-19 ini selesai."
"Dan terima kasih untuk apa yang sudah dilakukan," ujar Effendi.
Ia menilai bahwa pernyataan Jokowi itu menunjukkan sang presiden mulai kesal.
"Tapi dari apa yang diucapkan tadi, kesan utama yang saya tangkap adalah dia mulai kesal, ya dong, mulai kesel juga," katanya.
• Jokowi yang Minta Masyarakat Berdamai dengan Covid-19, Istana: Artinya Kita Jangan Menyerah
Lalu, Effendi menduga Jokowi yang sempat dalam kesendiriannya memikirkan masalah tersebut.
"Biar barangkali pada suatu saat, dia jadi presiden yang duduk seorang diri kan. menterinya enggak ada, penasihatnya enggak ada, yang datang di tv-tv itu enggak ada."
"Terus dia mulai lihat-lihat 'Ini sebenarnya gimana sih ini' gitu ya, Anda cuma bayangkan," katanya.
Effendi menduga, Jokowi pasti sempat berpikir bagaimana para bawahannya mengatasi masalah Covid-19.
"Ada saatnya ketika dia seorang diri, menteri-menterinya sudah enggak ada penasiehatnya pada pergi, terus yang biasa jubir-jubir di tv itu enggak ada, lama-lama dia duduk sendiri juga."