Breaking News:

Viral Medsos

Viral Isu Dukhan 15 Ramadan, Apa Mungkin Bumi Gelap Gulita Diliputi Kabut? Ini Kata Ahli Astronomi

Begini pandangan ahli astronomi terkait viral isu munculnya Dukhan sebagai tanda kiamat Jumat 15 Ramadan, 8 Mei 2020.

Editor: Lailatun Niqmah
nasa.gov
Penampakan bumi. Begini pandangan ahli astronomi terkait viral isu munculnya Dukhan sebagai tanda kiamat Jumat 15 Ramadan, 8 Mei 2020. 

Lalu, bagaimana dengan kemungkinan terjadinya peristiwa diselimutinya bumi oleh kabut tebal yang mampu menghalangi sinar matahari dan mengakibatkan kegelapan total?

Studi terbaru yang dimuat dalam the Proceedings of the National Academy of Sciences mengenai bukti sebab kepunahan dinosaurus, bisa menjadi petunjuk mengenai apa yang terjadi saat bencana besar 66 juta tahun yang lalu tersebut.

Teori tentang dampak Asteroid besar yang menghantam bumi pada kepunahan dinosaurus adalah skenario yang paling kuat menurut para ahli.

Sebuah kawah besar, bernama Kawah Chicxulub, telah ditemukan terkubur di bawah tanah di Semenanjung Yucatan di Meksiko.

Viral Truk Towing Angkut Mobil Isi Pemudik di Semarang, Ternyata Settingan: Kita Bermain Skenario

Asteroid itu cukup besar hingga mampu membuat kawah selebar 7 hingga 50 mil (11-80,5 kilometer). Sebagian ahli menyebutkan lebarnya bahkan mencapai 90 mil (145 kilometer).

Selain itu, unsur seperti iridium yang jarang di Bumi tetapi lebih umum berada di asteroid, ditemukan tersebar di seluruh permukaan bumi dan tersimpan di lapisan batu yang berasal dari K-PG Boundary atau batas Cretaceous-Paleogene, penanda antara era ketika dinosaurus menjelajahi bumi dan dunia yang lebih mirip hari ini.

Kita dapat menelusuri sejarah Bumi untuk mempelajari periode waktu ini dengan menggali lapisan batuan yang lebih dalam di mana masing-masing membawa jejak peristiwa yang terjadi ketika batu-batu itu dulu ada di permukaan.

Viral Jenazah ABK Dibuang ke Laut, Kemenhub Jelaskan Aturan yang Berlaku saat Kerja di Kapal Asing

Para ahli mensimulasikan peristiwa pasca jatuhnya asteroid di situs Chicxulub, di mana muncul awan debu yang cukup tebal, menyebar ke seluruh planet.

Debu ini mampu menghalangi sinar matahari dan mengakibatkan efek kegelapan di seluruh permukaan bumi.

Debu ini saja sudah cukup untuk membunuh secara perlahan.

Mula-mula ia membunuh tanaman, lalu hewan yang memakan tanaman, lalu hewan yang memakan hewan-hewan itu.

Selain itu, jatuhnya asteroid itu juga menyebabkan gunung-gunung terlempar ke langit lalu puing-puing jatuh ke bumi berupa butiran batu dan kaca.

Viral Video Detik-detik Polisi Dibentak, Diintimidasi, dan Dimaki Pelaku Pungli: Kau Tandai Mukaku

Bukti keberadaan bongkahan kaca ini ditemukan di Hell Creek, situs yang berjarak lebih dari 2.000 mil dari kawah Chicxulub.

Di sana, para ahli menemukan kristal kuarsa, lalu mereka juga menemukan tektites, yang merupakan bongkahan kaca yang diperkirakan terbentuk di atmosfer yang berasal dari penggabungan potongan-potongan bumi cair yang disemprotkan ke langit pasca jatuhnya asteroid.

Bongkahan kaca itu kemudian menghujani flora dan fauna di bawah, terbukti banyak ditemukan fosil berupa sekelompok ikan yang penuh dengan bongkahan kaca di ingsangnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Tags:
KiamatBerita ViralRamadan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved