Virus Corona
Tolak Tegas Kelonggaran PSBB, Wasekjen MUI: Kita Tidak Bayangkan Arus Balik Umat Islam ke Masjid
Wasekjen MUI, Zaitun Rasmin menanggapi wacana pemberian kelonggaran atau relaksasi PSBB. Dirinya memberikan penolakan tegas.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Zaitun Rasmin menilai keberhasilan menyakinkan umat muslim untuk salat di rumah juga tidak terlepas dengan adanya aturan dari pemerintah, seperti misalnya penerapan PSBB.
Dirinya kemudian mengingatkan bahwa umat islam merupakan mayoritas di Indonesia.
Andai tidak ada larangan, maka ada kemungkinan mereka untuk kembali ke masjid.
• Pertanyakan Alasan Relaksasi PSBB, Mardani Ali Sera: Langkah Pemerintah Selama Ini Merusak Ekonomi
"Tentu saja kalau itu tidak terbendung, maka memang akan berakibat fatal karena kaum muslimin mayoritas di negeri ini dan juga mereka kebanyakan cinta kepada ke masjid," ucapnya.
"Nah karena itu dari MUI tentu tidak setuju kalau ada kelonggaran, kami malah di tausiyah menjelang Ramadan dalam tausiyah itu ditegaskan agar umat islam salat Terawaih di rumah masing-masing saja, dianjurkan secara umum, tanpa menyebutkan adanya perbedaan wilayah terkendali atau tidak terkendali," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-5.00:
Mardani Ali Sera Sebut Konyol Ide Relaksasi PSBB
Anggota DPR fraksi PKS, Mardani Ali Sera menyoroti wacana pemerintah untuk memberikan relaksasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, Mardani Ali Sera menyebut ide relaksasi atau kelonggaran PSBB sebagai hal yang konyol.
Menurut Mardani Ali Sera, tidak ada alasan untuk memberikan kelonggaran atau apapun bentuknya di tengah penyebaran Virus Corona yang masih berlangsung.
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Salahkan WHO soal Corona hingga Karni Ilyas Tertawa: Aku Awam tapi Agak Pinter
Dirinya mengatakan bahwa Indonesia belum menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus Covid-19.
Oleh karena itu, pemerintah seharusnya justru semakin memperketat aturan dari PSBB.
Hal ini disampaikan Mardani dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).
"Ide relaksasi PSBB konyol Bang Karni, karena itu harus dilawan, nyuwun sewu bahasanya kasar," ujar Mardani.
"Karena kalau itu berlaku berapa banyak kasus," sambungnya.