Virus Corona
Kehidupan Normal setelah Corona Berakhir Versi Gugus Tugas, akan Tetap Diharuskan Gunakan Masker?
Pakar Gugus Tugas Covid-19, Wiku Adisasmita mengatakan bahwa kehidupan yang baru mau tak mau tetap harus memerangi Covid-19.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo sempat menyatakan bahwa Juli diharapkan kehidupan bisa kembali normal.
Sebagaimana diketahui sejak Maret 2020, Indonesia dihadapkan dengan masalah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com dari acara Rosi Kompas TV pada Kamis (30/4/2020), Pakar Gugus Tugas Covid-19, Wiku Adisasmita mengatakan bahwa kehidupan yang baru mau tak mau tetap harus memerangi Covid-19.

• Achmad Yurianto Sebut PSBB Nasional Tak Perlu, Epidemiolog: Kalau Ingin Indonesia Pulih Bulan Juli
"Baik yang dimaksud bisa hidup normal kembali tentunya normal kembali dengan kehadiran musuh baru yang hidup bersama kita Sars Cov-2 virus," ujar Wiku.
Wiku mengatakan, masyarakat yang kini sudah mengetahui cara penularan Virus Corona, diharapkan tetap menjaga perilaku hidup bersih.
"Jadi tentunya kalau kita sudah mengalami beberapa bulan ini dengan Covid-19 kan kita tahu caranya menularnya yaitu melalui kontak masuk melalui hidung, mata, mulut, melalui bersin, batuk."
"Jadi kalau kita berperilaku jaga jarak, pakai maskr cuci tangan dengan baik tentunya kita jadi bisa hidup normal kembali dengan perilaku baru," ungkapnya.
Kehidupan normal versi Gugus Tugas Covid-19 adalah masyarakat sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa namun tetap menjaga perilaku bersih dan sehat.
"Salah satunya dengan masker, cuci tangan sering dan jaga jarak, yang normal kita bisa beraktivitas kembali," katanya.
Lalu, Rosi bertanya lagi apakah kehidupan normal itu tidak seperti kehidupan sebelum Covid-19.
Wiku menjawab bahwa kehidupan normal sebelum Covid-19 aakn sulit diterapkan.
• 6 Vaksin Covid-19 Diuji Coba pada Manusia, Ini Hambatan dan Tantangan yang Dihadapi Selanjutnya
Mengingat negara-negara lain di dunia masih menghadapi Covid-19.
"The new normal bukan normal seperti sebelum ada Covid?" tanya Rosi.
"Enggak mungkin lah kan kita beradapan dengan virus di seluruh dunia sudah kelihatan naik semua," jawab Wiku.
Kemudian, Rosi bertanya lagi apa bedanya hidup normal setelah Virus Corona dengan saat ini.
Sedangkan saat ini orang-orang juga diharuskan mengenakan masker, cuci tangan dan sebagainya.
Wiku menjawab, perbedaannya adalah orang-orang nantinya bisa kembali beraktivitas di luar rumah.
Di mana saat sekarang masyarakat tak bisa melakukan kegiatan-kegiatan di luar rumah, seperti sekolah hingga beribadah.
• Bahas Kehidupan setelah Corona, Sandiaga Uno: Physical Distancing Setidaknya Lanjut 2 Tahun ke Depan
"Kalau sekarang disebut normal enggak malahan kan PSBB itu kan kerjanya di rumah, sekolahnya di rumah, belajarnya di rumah," jawab Wiku.
Wiku menegaskan lagi bahwa masyarakat bisa beraktivitas kembali namun harus disertai perilaku hidup sehat.
"Normal aktivitasnya bisa kembali seperti aktivitas semula namun tetap menggunakan perubahan perilaku yang seperti tadi saya bilang," pungkasnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
Kapan Virus Corona Bisa Dikatakan Berakhir oleh WHO?
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dokter Syahrizal Syarif mengungkap syarat Virus Corona bisa dikatakan benar-benar berakhir.
Hal itu diungkapkan dokter Syahrizal saat tersambung video call dengan acara Rosi Kompas TV pada Kamis (2/5/2020).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus Corona bisa dikatakan berakhir jika tak ada penambahan kasus baru selama 28 hari.
• Jika Semua Orang Pakai Masker, Achmad Yurianto: Angka Penularannya akan Turun sampai 1,5 Persen
"Wabah akan kita nyatakan selesai WHO akan menyatakan selesai kalau dalam 28 hari."
"Dua kali masa inkubasi 28 hari tidak ada satupun kasus baru. Baru kita bisa dinyatakan wabah selesai," ujar dokter Syahrizal.
Namun, hingga kini belum ada negara yang benar-benar bersih Virus Corona.
Disebutkan tak ada satu negarapun yang dalam 28 hari tidak menemukan kasus baru Covid-19.
"Maka situasi hidup normal itu adalah ketika betul bahwa kita mencapai zero transmission tidak ada satupun kasus dalam waktu 28 hari."
"Sampai saat ini satupun negara di dunia yang mencapai itu," lanjutnya.
Bahkan, dokter Syahrizal mengatakan jika dalam 28 hari tak ada penambahan kasus baru, social distancing tetap harus dilanjutkan.

Ia menyebutkan setidaknya enam bulan masih dilakukan penerapan jaga jarak.
"Setelah itu kita harus paling tidak enam bulan menjaga perilaku-perilaku paling tidak social distancing," ungkap dia.
Menurutnya untuk memenuhi syarat tersebut, bukanlah sesuati yang mudah.
"Bukan, tetap saja pandemi berakhir kalau selama 28 hari itu tidak satupun kasus dilaporkan."
"Dan situasi itu tidak mudah," kata dokter Syahrizal.
• 6 Vaksin Covid-19 Diuji Coba pada Manusia, Ini Hambatan dan Tantangan yang Dihadapi Selanjutnya
Saat ditanya apakah benar Virus Corona di Indonesia berakhir Juli, dokter Syahrizal mengatakan itu hanya prediksi.
"Itu adalah ramalan bukan fakta nah kalau ramalan ada syarat nah syaratnya itu tadi," ungkapnya,
Menurutnya, Pembatasan Sosial Pembatasan Berskala Besar (PSBB) kurang efektif untuk menhentikan penyebaran Virus Corona.
Sehingga mau tak mau kini PSBB sendiri tetap harus dilakukan sebaik mungkin,
"Untuk menjawab itu harus bilang melakukan langkah PSBB itu kurang tepat, seharusnya syarat-syarat PSBB itu menjadi indikator untuk kinerja Bupati Walikota mengadapi ini, diterapkan saja semua PSBB," ujarnya.
Saat ditanya lagi oleh Rosi apakah benar apakah benar Virus Corona di Indonesia berakhir Juli, dokter Syahrizal mengaku tak yakin.
"Oke kalau mau diminta saya pada situasi tidak yakin," pungkasnya.
• Miliki Kasus Covid-19 yang Terbilang Tinggi, 3 Daerah Ini Berpotensi Jadi Episentrum Corona Baru
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)