Breaking News:

Virus Corona

Sandiaga Uno Kaitkan Covid-19 dengan Cara Kampanye Politik: Ini Masa yang Menarik

Sandiaga Uno bercerita bagaimana pandemi Covid-19 akan mempengaruhi cara politisi mendapatkan suara dari masyarakat.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Talk Show tvOne
Sandiaga Uno bercerita bagaimana pandemi Covid-19 akan mempengaruhi cara politisi mendapatkan suara dari masyarakat, Minggu (3/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengkaitkan pandemi Virus Corona (Covid-19) akan berpengaruh terhadap cara kampanye para politisi.

Ia mengatakan selama pandemi Covid-19 orang-orang terbiasa menjaga physical distancing.

Padahal di sisi lain kedekatan fisik seringkali menjadi penentu para politisi untuk meraih suara dari masyarakat.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) memimpin jalannya kirab pelantikan Ahmad Riza Patria (kanan) sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 di Istana Negara Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pelantikan wakil gubernur kali ini mengikuti protokol pencegahan COVID-19, yang salah satunya menerapkan anjuran jaga jarakĀ atau physical distancing. Untuk menerapkan protokol tersebut, tamu undangan yang hadir dibatasi sekitar 20 orang. Terbaru, ilustrasi bagaimana pandemi Covid-19 mempengaruhi berjalannya prosesi seremonial pelantikan Wakil Gubernur.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) memimpin jalannya kirab pelantikan Ahmad Riza Patria (kanan) sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 di Istana Negara Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pelantikan wakil gubernur kali ini mengikuti protokol pencegahan COVID-19, yang salah satunya menerapkan anjuran jaga jarak atau physical distancing. Untuk menerapkan protokol tersebut, tamu undangan yang hadir dibatasi sekitar 20 orang. Terbaru, ilustrasi bagaimana pandemi Covid-19 mempengaruhi berjalannya prosesi seremonial pelantikan Wakil Gubernur. (KOMPAS/KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19

Dikutip dari acara HOT INDONESIA, Minggu (3/5/2020), awalnya Sandi bercerita bagaimana setelah Covid-19 berakhir, beberapa standar pengamanan akan terus berjalan.

Ia mencontohkan pemeriksaan suhu di bandara, dan ketersediaan hand sanitizer di mana-mana.

Selain prosedur pengamanan Sandi juga menyoroti hal-hal yang akan menjadi kebiasaan baru seperti tidak salaman, dan mengganti jabat tangan langsung dengan alternatif-alternatif baru.

"Serta tidak bersalaman mungkin, mungkin itu akan menjadi sebuah kebiasaan baru," kata Sandi.

"Banyak hal baru yang akan menjadi standar normal yang baru."

"Saya rasa masyarakat akan beradaptasi dengan keadaan yang baru," lanjunya.

Host acara tersebut Dalton Tanonaka mengatakan betapa sedihnya apabila masyarakat sudah tidak lagi terbiasa bersalaman secara langsung.

Konsultan Politik Sandrina Malakiano yang juga hadir di acara itu mengatakan bagaimana penggunaan hand sanitizer setelah bersalaman akan menimbulkan kesan buruk.

"Akan merendahkan seseorang setelah bersalaman lalu kita gunakan cairan pembersih tangan untuk membersihkan (tangan)," kata Sandrina.

"Layaknya mereka akan menyebarkan bakteri kepada kita, itu akan seperti suatu penghinaan."

Terdampak Covid-19, Pengelola Hotel di Banten Banting Setir Ajak Karyawan Bertani

Cara Kampanye Baru

Sandi menambahkan cara kampanye para politisi juga akan terpengaruh seusai Covid-19 berakhir.

"Dalton, Sandrina. Sangat sulit bagi para politisi untuk tidak bersalaman," kata Sandi.

Mantan calon wakil presiden RI itu menceritakan bagaimana kedekatan fisik antara politisi dengan masyarakat memiliki pengaruh besar terhadap perolehan suara mereka.

"Bayangkan Anda harus memakai ini (masker) dan melakukan temu publik."

"Ini akan menjadi hal baru setelah keadaan normal."

"Orang yang bersalaman dengan Anda, 50 persen akan berikan suara untuk Anda."

"Lalu orang yang selfie bersama Anda akan memberikan suaranya hingga 70 persen," sambungnya.

Sandi mengatakan nantinya setelah pandemi Covid-19 berakhir, kedekatan fisik antara politisi dengan masyarakat tidak bisa lagi menjamin perolehan suara.

"Kejadian sekarang ini akan mengubah data angka tersebut," ujar Sandi.

"Sebab orang-orang akan sangat selektif dalam berswafoto, dan tentunya Anda akan lebih selektif dengan siapa Anda bersalaman."

"Ini masa yang menarik," pungkasnya.

Kehidupan Seusai Covid-19

Pada segmen sebelumnya, Sandi telah memaparkan sejumlah sektor kehidupan apa saja yang akan berubah karena setelah pandemi Covid-19 usai.

awalnya Sandi menunjukkan bagaimana penggunaan masker saat ini sudah menjadi sesuatu yang lazim.

Ia menceritakan seiring berjalannya waktu terus muncul model-model masker yang beragam.

Kemudian Sandi menyinggung bagaimana acara-acara talk show di televisi kemungkinan akan terus dilakukan secara teleconference setelah pandemi Covid-19 berakhir.

"Mungkin kita bisa melanjutkan pola kerja dari rumah seperti ini. Ini hal baru setelah normal," ujar Sandi.

Sandi lalu menyoroti dari segi kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Selama pandemi Covid-19 ini seperti yang diketahui telah banyak masyarakat mulai menerapkan pola hidup sehat.

Mantan calon wakil presiden RI itu memprediksi gaya hidup sehat masyarakat akan terus dilakukan meskipun pandemi Covid-19 sudah berkahir.

"Kita akan gunakan obat pencegahan seperti jamu, kita minum banyak vitamin," ujar Sandi.

"Banyak orang berolahraga untuk memastikan kesehatan mereka," imbuhnya.

 Kisah Warga Boyolali Ngaku Dapat Transferan Misterius Rp 600 Ribu, Ada Tulisan BST COVID 19 TAHAP 1

Macet Jakarta Berkurang

Selanjutnya Sandi memprediksi bagaimana kemacetan di Jakarta akan berkurang.

Ia mengatakan orang-orang di Jakarta akan mulai lebih memilih untuk bekerja di rumah untuk menghindari kemacetan.

"Saya rasa kemacetan di Jakarta akan berkurang karena orang mulai sadar lebih efisien bekerja dari rumah," jelas dia.

Sandi menggambarkan bagaimana lingkungan hidup di Jakarta akan membaik setelah pandemi Covid-19 berakhir.

"Anda melihat awan di Jakarta terlihat lebih indah. Inilah bentuk baru setelah keadaan normal," ucap Sandi.

Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/4/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, terjadi penurunan arus lalu lintas atau traffick jalan tol di tiga wilayah jalan tol, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten, berkisar 42 persen sampai dengan 60 persen, sebagai dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/4/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, terjadi penurunan arus lalu lintas atau traffick jalan tol di tiga wilayah jalan tol, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten, berkisar 42 persen sampai dengan 60 persen, sebagai dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

 Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19

Keamanan Dunia Maya

Terakhir Sandi menyoroti dari sisi keamanan digital.

Awalnya ia bercerita tentang Zoom Bombing, yakni fenomena dimana ada pihak tak bertanggung jawab yang meretas data seseorang ketika sedang melakukan teleconference lewat aplikasi Zoom.

"Jika Anda tidak asing dengan Zoom Bombing, terdapat seseorang masuk dalam sesi Zoom Anda melakukan hal-hal konyol atau atau mencuri data Anda yang sedang diperlihatkan dalam pertemuan tersebut," papar Sandi.

Tak berhenti di situ, Sandi mengatakan masih banyak perubahan-perubahan lain yang terjadi.

"Saya rasa banyak hal baru yang tetap terjadi di sini," ucap Sandi.

Lihat videonya mulai menit ke-4:20:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Sandiaga UnoSandrina Malakiano
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved